PEKANBARU (Independensi.com) – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kota Pekanbaru, Jumat (21/2/2020). Hadir pula Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Riau Syamsuar.
“Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, dan memohon ridho Allah SWT saya resmikan rehabilitasi dan renovasi total MTsN 3 Pekanbaru,” ucap Presiden Jokowi.
Usai peresmian Presiden Jokowi menandatangani prasasti dan meninjau madrasah. Setelah melakukan tinjauan ke ruang kelas belajar (RKB) dan kamar mandi, Presiden Jokowi beserta Menteri Basuki menanam pohon kelengkeng di halaman belakang madrasah.
Rehabilitasi MTsN 3 Kota Pekanbaru dilakukan Oleh Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PPSPPOP) Ditjen Cipta Karya pada Agustus – Desember 2019. Anggaran total sebesar Rp 13,9 miliar digunakan untuk merenovasi 13 RKB, kamar mandi, lapangan olahraga, taman, koperasi, pagar sekolah dan paving blok.
Sebelumnya, kondisi MTsN 3 Kota Pekanbaru rusak berat karena terjadi penurunan tanah sehingga merusak konstruksi bangunannya. Setelah dilakukan rehabilitasi oleh Kementerian PUPR, madrasah ini jadi lebih cantik dan nyaman digunakan untuk belajar.
“Saya kira renovasi di sekolah ini sudah cukup bagus, tetapi masih ada yang harus diselesaikan seperti landscape terutama tanaman. Standar renovasi yang kita kerjakan harus ada lapangan olahraga, kamar mandi yang baik termasuk tempat cuci tangan. Mudah-mudahan standar ini bisa kita teruskan ke sekolah lain,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menteri Basuki berpesan agar fasilitas yang sudah dibangun dapat dimanfaatkan dan dijaga. “Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Menteri Basuki.
Murid kelas IX MTsN 3 Kota Pekanbaru Zahwa Nur Sodiyah mengatakan terdapat perbedaan sangat signifikan di sekolahnya setelah direnovasi. “Sebelum direnovasi lantai cenderung ke bawah dan pecah-pecah, dinding juga banyak yang retak, dan bangunan untuk olahraga juga belum mencukupi seperti sekarang,” ucapnya.
Sejak 2019 Kementerian PUPR mendapat tugas tambahan untuk melakukan rehabilitasi dan renovasi sekolah, madrasah, perguruan tinggi, pasar dan membangun sarana prasarana olahraga dengan mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Tugas tambahan ini dilakukan dalam rangka mendukung fokus Pemerintah membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Kementerian PUPR diinstruksikan melakukan percepatan pembangunan dan rehabilitasi sebanyak 10.000 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia pada 2019-2024. Di 2019 rehabilitasi sekolah yang telah ditangani sebanyak 1.679 sekolah (SD, SMP dan SMU) dan 179 madrasah (Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Khusus di Provinsi Riau untuk Tahun Anggaran 2019, telah dilaksanakan rehabilitasi dan renovasi 127 sekolah, 2 madrasah dan 1 PTN di 12 kabupaten/kota dengan alokasi anggaran sebesar Rp 355 miliar, yakni Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Rokan hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Meranti, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai.
Sisa kegiatan dilanjutkan secara multi years contract (MYC) sebanyak 32 sekolah pada TA 2019-2020 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 98,7 miliar dan dilanjutkan secara single years contract (SYC) pada TA 2020 sebanyak 32 sekolah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 95,8 miliar.(wst)