SLEMAN (Independensi.com) – Anggota Komisi X DPR RI My Esti Wijayati mengaku sangat kecewa dengan persiapan dalam hal keselamatan yang dilakukan penyelenggara dari Pembina Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Esti, ada hal yang luput dari perencanaan penyelenggara yang seharusnya tak boleh terjadi.
“Ada sesuatu yang tidak direncanakan mendalam termasuk peralatan dan kondisi cuaca juga pembina. Bahkan terkonfirmasi tadi, tak ditanya bisa berenang atau tidak anak-anak itu. Susur sungai itu ke atas, tiba-tiba di sini tak hujan tapi di atas hujan bisa meluncurkan air,” ungkapnya , Sabtu (22/2).
Esti mengungkap Komisi X yang membidangi pendidikan akan melihat lebih jauh terkait kepramukaan. Salah satu yang akan ditinjau adalah kurikulumnya.
“Safety untuk kegiatan outdoor itu perlu. Yang tertuang di kurikulum kepramukaan seperti apa ingin kami ketahui secara detail, dewan akan gali lebih dalam termasuk berkomunikasi dengan Kwarnas,” tegas dia.
Seperti diketahui, kegiatan susur sungai siswa SMPN 1 Turi pada Jumat (21/2) kemarin berujung tragedi. Para siswa dilaporkan hanyut dan hilang tenggelam di Sungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman.
Hingga pukul 13.35 WIB siang ini, dilaporkan sembilan siswa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu masih dalam pencarian.