GRESIK (Independensi.com) – Di tengah fenomena kelangkaan bawang serta kenaikan harga di hampir semua daerah, PT Petrokimia Gresik justru melakukan panen perdana bawang merah di Desa Banjaranyar, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Kegiatan panen perdana bawang di Brebes yang diikuti Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi. Sekaligus untuk memberikan rekomendasi pemupukan berimbang kepada para petani, agar hasil produktivitas tanaman bawang merah bisa mencapai 12 ton perhektar.
Menurut Rahmad, bawang merah adalah komoditas terbesar nasional untuk jenis tanaman sayur. Untuk menjaga produktivitas dan bahkan meningkatkan hasil panennya diperlukan suplai pupuk berkualitas dan teknik pemupukan yang tepat.
“Rekomendasi Petrokimia Gresik untuk tanaman bawang merah di Brebes, yakni pupuk ZA sebanyak 400 kilogram per hektar, NPK 800 kilogram dan pupuk organik 2.000 kilogram perhektar,” ujarnya, Sabtu (29/2).
Hal ini, berbeda dengan kebiasaan yang dilakukan petani Brebes dalam pemupukan. Sebab selama ini, petani di Brebes biasa menggunakan Urea sebanyak 200 kilogram, ZA 100 kilogram, SP-36 100 kilogram, NPK subsidi 300 kilogram, NPK komersial 100 kilogram, dan pupuk organik 500 kilogram perhektar,” ungkapnya.
“Melalui pola pemupukan yang tepat, tentunya akan mendapatkan hasil maksimal. Sebab, bawang merah adalah komoditas terbesar nasional untuk jenis tanaman sayur dan menjadi komoditas penyumbang neraca ekspor,” tandasnya. (Mor)