JAKARTA (Independensi.com) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dengan International Business Association (IBA) menanda tangani Nota Kesepahaman
(MOU) bersamaan dengan Asian Agriculture and Food Forum 2020 (ASASFF) ke 2.
Langkah taktis tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari strategi HKTI menembus pasar internasional bagi promosi dan pemasaran hasil pertanian Indonesia di manca Negara.
Penanda tanganan Nota Kesepahaman ini juga dipandang penting sebagai salah satu sarana bagi pebisnis Indonesia, terutama dalam bidang pertanian sektor pangan dan hortikultura untuk dapat bertemu, bertukar pengalaman dengan pihak luar serta sebagai salah satu ajang mencari pasangan bisnis melalui pertemuan dan forum.
Menindaklanjuti MOU, IBA dan HKTI akan menyusun langkah taktis strategis untuk kerja sama yang lebih nyata serta memberi dampak bagi petani, pelaku pertanian dan pengusaha hortikultura di Indonesia.
Asian Agriculture and Food Forum 2020 (ASASFF) yang kedua, diikuti oleh tidak kurang dari 105 peserta dari 10 negara.
Beberapa peserta dari luar negeri menawarkan peluang kerja sama. Salah satunya adalah Taiwan Development Institute (TDI) yang juga salah satu Lembaga Think Tank terkemuka di Asia yang berdiri sejak tahun 1992.
Lembaga ini memiliki visi menghimpun ahli dan peneliti serta tim riset terbaik dalam satu atap untuk menghasilkan studi dan riset , dimana hasilnya TDI telah menjadi bahan studi terbaik bagi masyarakat Asia dan dunia.
Sebagai sebuah Organisasi nir laba yang berada di bawah Kementrian Pendidikan Taiwan, TDI memiliki misi untuk menghasilkan riset, perencanaan dan desain, evaluasi, manajemen dan pelayanan promosi yang terkait konsultasi yang meliputi 16 sektor, dari kajian kebijakan publik, pembangunan regional, preservasi lingkungan, hingga manajemen bisnis dan studi humanitarian.
Selain TDI, Kim Chan Place International Co. Ltd juga hadir dan membuka booth. Perusahaan yang berkonsentrasi pada produksi minyak Citronella ini merupakan salah satu peserta forum yang membuka diri untuk berkontribusi lebih luas bagi pertanian dan industri agrikultur di Indonesia.
Sekjen HKTI MayJen Purn. Bambang Budi Waluyo, S.Sos. M.Si menyatakan, perusahaan Taiwan yang ikut serta dan membuka booth dalam ASAFF 2020 adalah perusahaan-perusahaan mapan yang telah teruji produknya baik dalam hal mutu maupun pemasaran, sehingga diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan pembelajaran bagi industry berbasis pertanian di Indonesia.
Salah satunya adalah Huang Ting Natural Good Food Workshop Co. yang memproduksi mentega wijen dan kacang murni alami dan berbagai produk makanan sehat berbasis kacang.
Tanaman yang juga menjadi salah satu andalan pertanian Indonesia untuk dapat menembus pasar manca Negara.
Melalui kerja sama antara HKTI dan IBA ini, diharapkan dapat menjadi salah satu pemacu kemajuan industri hortikultura dan para petani serta pelaku pertanian secara lebih luas dan terukur. (hpr)