Ilustrasi.

Jumlah Penderita DBD Meningkat di Kota Bekasi

Loading

BEKASI (IndependensI.com)-  Kasus demam berdarah dangue (DBD), di Kota Bekasi, Februari 2020, meningkat. Dibanding periode yang sama pada 2019, jumlah penderita DBD naik drastis. Namun hingga saat ini, tidak ada korban jiwa.

Data dari Dinas Keaehatan Pemkot Bekasi, pada Januari 2020 jumlah penderita DBD sebanyak 45 orang. Jumlah itu naik menjadi 64 orang pada bulan Februari. Sedang pada Januari 2019 jumlah penderita sebanyak 128 orang, dan Februari 7 orang da meninggal satu orang.

Kabag Humas Pemkot Bekasi, Sayekti Rubiah, Kamis (12/3/2020) menjelaskan, dari 12 Kecamatan se Kota Bekasi, tercatat tiga kecamatan tertinggi DBD nya, yakni Kecamatan Bekasi Barat, Rawalumbu dan Pondokgede.

Dinas Kesehatan dan petugas Puskesmas, saat ini sedang giat memberika penyuluhan di masyarakat terkait kasus DBD. Bahkan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi telah mengeluarkan instruksi tentang pencegahan dan penanggulangan DBD,  serta optimalisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Juga mengaktifkan WA grup Puskesmas dan Rumah Sakit untuk percepatan koordinasi pelaporan kasus DBD. Melakukan gerakan serentak (gertak) PSN dengan 3M Plus, yakni
Memelihara ikan cupang, pemakan jentik nyamuk. Menaburkan bubuk abate pada kolam atau bak tempat penampungan air, setidaknya 2 bulan sekali. Menggunakan obat nyamuk, baik obat nyamuk bakar, semprot atau elektrik. Menggunakan krim pencegah gigitan nyamuk.

Kemudian, mengaktifkan kembali kader juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk hingga ke tingkat RT dan RW. Melalukan pemberantasan sarang nyamuk, dan mengimbau kepada masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
(jonder sihotang)