Ketua DKR Jawa Tengah, Nurhadi. (Ist)

DKR Serukan Pembentukan Satgas RT Siaga

Loading

SEMARANG (Independensi.com) – Untuk menjaga penyebaran virus Corona, dibutuhkan partisipasi masyarakat ditingkat terkecil yaitu rukun tetangga (RT). Selain memastikan masyarakat tinggal di rumah, Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) mendorong pembentukan Satgas RT Siaga. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Tengah, Nurhadi kepada media, Kamis (26/3).

Nurhadi menjelaskan penyebaran virus Corona sudah sampai di 27 Provinsi seluruh Indonesia, sehingga sudah saatnya mendetilkan semua tugas mendesak sampai ditingkat RT.

“Untuk itu lewat grup grup WA di setiap RT harur segera rembug dan menunjuk 5 orang SATGAS RT Siaga. Tugas 5 orang SATGAS RT SIAGA adalah mendata warga RT setempat, siapa saja Manula (60 tahun keatas), ibu hamil, Balita dan orang yang punya penyakit dasar seperti Jantung, Paru, Ginjal, Cancer, karena mereka rentan dan menjadi prioritas dijaga dari serangan Korona,” jelasnya.

Kedua, menurutnya, Satgas RT Siaga betugas memastikan setiap pagi dan sore suhu badan setiap anggota keluarga.

“Setiap rumah harus ada termometer pengukur suhu badan. Laporkan ke Call Center setempat jika ada warga dengan suhu diatas 36 derajat Celcius dengan gejala demam, batuk dan sakit tenggorokan agar segera ditindak lanjuti,” tegasnya.

Ketiga adalah memastikan kesehatan Manula, ibu hamil, Balita dan orang yang punya penyakit dasar seperti Jantung, Paru, Ginjal, Cancer.

“Pastikan kesehatan mereka stabil dan cukup makan yang bergizi, agar imunitasnya terjaga. Kebanyakan korban Corona adalah orang dengan penyakit penyerta. Karena imunitasnya turun,” jelasnya.

Keempat, adalah memastikan warga tetap di dalam rumah jangan sampai beradandiluar rumah dan membawa resiko pada dirinya dan seisi rumah.

“Pastikan keamanan lingkungan. Semua orang masuk dan keluar wilayah RT harus lewat SATGAS RT. Harus tertib dan disiplin demi keselamatan diri dan masyarakat lainnya,” tegasnya.

Kelima, tugas Satgas RT Siaga juga memastikan cara dan jalur distribusi logistik dan obat-obatan warga.

“Jangan sampai ada warga yang tidak makan karena akan menurunkan imunitas tubuh. Jangan sampainada warga yang butuh obat tidak terlayani,” tegasnya.

Keenam menurutnya adalah memastikan jalur emergensi warga saat ada yang sakit. Dalam keadaan tinggal dirumah, Satgas RT Siaga bertugas mengatur penjemputan orang sakit.

” Hubungi hotline terdekat atau RS terdekat. Kordinasikan penjemputan dengan ambulans oleh petugas kesehatan pada warga sakit,” tegasnya.

Pos Ronda Tertutup

Satgas RT Siaga menurutnya harus tinggal di sebuah Pos Ronda Tertutup dan tidak bergabung dengan keluarga selama bertugas, agar tidak membawa resiko pada keluarganya.

“Tanyakan pada Ketua RT untuk mendapatkan tempat menjadi Pos Ronda Tertutup. Bisa rumah kosong, atau kantor RT dijadikan tempat tinggal sementara Satgas RT Siaga,” tegasnya.

SATGAS RT Siaga menurutnyaperlu disiapkan memakai pakaian pengaman yang sederhana seperti, jas hujan tetutup, kacamata renang, dan masker sederhana jika diluar rumah.

“Sebelum masuk Pos Ronda Tertutup, semua peralatan dicuci pakai desinfektan atau air bercampur alkohol murni. Apabila salah satu dari SATGAS RT Siaga berhalangan atau sakit segera ada yang menggantikan,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris DKR Jawa Tengah, Prijo Wasono mengingatkan agar semua kader dan relawan DKR memastikan kordinasi disetiap tingkatan lewat semua grup WA secara aktif.

“Pastikan Call Center Hotline aktif. Pastikan komunikasi dengan RSUD atau RS terdekat. Pastikan petugas dirumah sakit punya APD, Pastikan keamanan UGD RS terdekat. Pastikan komunikasi dengan aparat pemerintahan setempat RT, RW, Camat, Bupati, Gubernur dan Dinas Kesehatannya,” tegasnya.

Ia menegadkan agar semua kader, relawan DKR wajib menegakkan disiplin organisasi pada sesama kawan dan menjadi contoh bagi masyarakat.

“DKR hanya bertanggung jawab mengurus kawan dan masyarakat yang disiplin dalam koordinasi DKR. Jangan sampai satu orang tidak disiplin maka semuanya beresiko tertular sakit dan fatal!” tegas Prijo Wasono.

Sementara itu, Data covid19.bnpb.go.id sampai 26 Maret 2020 Data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona (Covid-19) melalui kanal situs http://covid19.bnpb.go.id/ hingga 26 Maret 2020 pukul 15.30 WIB, menyebutkan bahwa total Positif Covid-19 sebanyak 893 yang berarti ada penambahan 103 kasus, 780 masih dalam perawatan, 35 sembuh (3,92%), dan 78 (8,74%) orang meninggal dunia.

“Saat ini kami sedang mulai pembentukan SATGAS RT Siaga di beberapa kota seperti di Kota dan Kabupaten Semarang, Magelang dan Surakarta,” Andreas Nur dari DKR Jawa Tengah.