Direktur Utama PDAM Giri Tirta Gresik, Siti Aminatus Zariyah saat memberikan bingkisan lebaran kepada anak yatim

PDAM Giri Tirta Gresik Bagikan 350 Bingkasan Lebaran Untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Ditengah pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Gresik tidak melupakan kewajibannya untuk membantu masyarakat. Melalui program Coorporate Social Responcibility (CSR), perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Gresik Jawa Timur itu menyerahkan bingkisan lebaran kepada anak yatim dan fakir miskin yang tinggal dilingkungan sekitar kantor pelayanan.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan penyerahan bingkisan lebaran dikemas secara sederhana dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan. Anak yatim dan fakir miskin yang diundang pada acara ini juga hanya perwakilan sesuai arahan Satgas Covid 19 Kabupaten Gresik.

Direktur Utama PDAM Giri Tirta Gresik, Siti Aminatus Zariyah menuturkan, kegiatan penyerahan santunan anak yatim merupakan agenda rutin yang digelar oleh PDAM Gresik setiap bulan suci ramadan. Hal ini merupakan wujud kepedulian terhadap anak yatim dan fakir miskin yang ada disekitar lingkungan perusahaan.

“Pada kesempatan kali ini bingkisan lebaran yang kami serahkan mencapai 350 paket. Selain uang saku, di dalam bingkisan lebaran yang kami berikan ada beras 5 kg, gula, mie instan, minyak goreng, kecap, susu dan beberapa barang konsumsi lain,” kata dia.

Perempuan yang akrab disapa Risa itu berharap kegiatan santunan anak yatim dan fakir miskin ini dapat mendekatkan PDAM Giri Tirta Gresik ke masyarakat. Dia juga meminta doa kepada para anak yatim dan fakir miskin agar pandemi Covid 19 ini segera berakhir.

“Semoga bingkisan lebaran yang kami berikan bermanfaat dan dapat meringankan beban anak yatim dan fakir miskin ditengah pandemi Covid 19,”imbuhnya.

Risa juga menjelaskan, saat ini PDAM Gresik terus berupaya menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bendung Gerak Sembayat (BGS) kapasitas 1.000 liter perdetik yang menelan anggaran lebih dari Rp 600 miliar. Dia menyebut, hingga Mei 2020 progres pembangunan megaproyek SPAM BGS sudah mencapai 35 persen.

“Kami optimis akhir tahun ini bisa selesai. Jika proyek ini rampung, saya pastikan PDAM tidak akan mengalami defisit air sehingga semua pelanggan bisa terlayani dan area cakupan layanan bisa bertambah,” pungkasnya. (Mor)