JAKARTA (Independensi.com) – Menjaga ketahanan pangan khususnya di masa pandemi Covid-19, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengambil kebijakan upaya percepatan penanaman padi di musim tanam gadu tahun ini. Percepatan penanaman inipun menurutnya, bentuk langkah kesiapan pemerintah kabupaten (Pemkab) dalam menjaga ketersediaan beras khususnya di Kabupaten Kubu Raya.
“Selain karena Kubu Raya merupakan salah satu basis pangan Kalimantan Barat, juga ketersediaan dibutuhkan untuk stok supaya jangan sampai terjadi krisis stok pangan,” ujar Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Rabu (24/6/2020).
Muda mengatakan, telah menginstruksikan seluruh gabungan kelompok tani, kelompok tani, dan para petani di seluruh Kabupaten Kubu Raya agar mempercepat pengolahan tanah untuk pembuatan persemaian dan penanaman padi kedua musim gadu tahun 2020.
Bahkan dirinya mengungkapkan saat inipun penyuluh sedang turun di seluruh titik desa di Kubu Raya. Jika seluruh penanaman padi kedua musim tanam gadu selesai bulan Juni dan panen pada Oktober, diharapkan pada November telah dapat dilakukan penanaman kembali untuk padi rendengan tahun 2020.
“Mudah-mudahan saja hasilnya baik. Tidak ada tantangan dari hama seperti tikus maupun intrusi air asin. Semoga maksimal seperti kemarin yang panen rayanya cukup melimpah di tengah pandemi ini,” beber Muda.
Orang nomor satu di Kubu Raya itu juga menyampaikan bahwa lahan-lahan pertanian yang adapun harus dioptimalkan, dengan cara tetap menanam tanaman pangan, seperti padi, palawija, hortikultura, dan sayuran. Sementara pemerintah kabupaten juga terus berupaya melakukan penyerapan termasuk bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya seperti perusahaan dan sebagainya.
“Serapan pasarnya baik dari pemerintah dengan program-programnya, desa-desa, maupun sektor-sektor swasta dan CSR perusahaan yang kita arahkan untuk mengambil dari beras lokal Kubu Raya,” ucap Muda.
“Maka saya kira pasar dan harganya cukup baik di tingkat petani. Dan tentu ini juga lebih kokoh meningkatkan nilai tukar petani atau NTP sebagai indikator daya beli petani maupun pendapatan petani,” pintanya.
Oleh karena itu, Muda berharap Kubu Raya harus bisa mandiri pangan. Tidak bergantung dengan pasokan dari daerah lain.
“Karena sangat dibutuhkan maka pangan menjadi prioritas.Tapi Alhamdulillah di Kubu Raya memang arah kebijakannya menjadikan pangan itu sebagai panglima,” terangnya.
Sebagai gambaran luas panen padi tahun 2019 di Kubu Raya seluas 38.443 ha, dengan provitas 2,91 ton/hektar. Untuk pertanaman bulan Juni targetnya 166 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kubu Raya Gandhi Satyagraha mendukung penuh program Kementerian Pertanian untuk percepatan tanam. Ia meyakini Kabupaten Kubu Raya akan mampu memenuhi target produksi dan dengan memaksimalkan potensi lahan yang ada.
“Saya ingin Kubu Raya mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, dan kami petugas Dinas selalunmengawal p[etani supaya semangat berproduksi. Meskipun ada pandemic namun kami yakin kegiatan pertanian disini tidak terganggu,” jelas Gandhi.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berharap di masing-masing daerah yang mempunyai potensi luas lahan agar dapat dimaksimalkan. Menurutnya, banyak hal yang bisa dioptimalkan, di antaranya melalui peningkatan indeks pertanaman dengan cara percepatan pengolahan lahan sehingga dapat segera melakukan tanam padi dan pemanfaatan jaringan irigasi yang telah dibangun.
“Selain itu dapat juga melalui perluasan di areal baru pada lahan kering, lahan rawa-lebak, dan hasil cetak sawah,” katanya.
Di samping itu, Suwandi meminta nantinya para petani tidak menjual gabahnya, tetapi akan lebih bagus kalau para petani menjual beras. Sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa petani mulai benahi Rici Milling Unit (RMU), sarana dan prasaran dilengkapi.
“Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga minta petani pakai alat yang modern dan itu semua bisa didapatkan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat). Suwandi menambahkan sasaran tanam padi 2020 ini cukup tinggi dibanding realisasi tahun sebelumnya demi mewujudkan kemandirian pangan,” sebutnya.
Oleh karena itu Suwandi selalu menegaskan di setiap kesempatan bahwa langkah nyata yang diambil guna mewujudkan hal ini adalah pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dioptimalkan.
“Kami selalu turun ke daerah dan memonitor agar semua daerah melalukan percepatan olah tanah dan tanam. Kementan pun respon cepat jangan sampai ada lahan pertanian yang tidak tertanami dan ada masalah yang menghambat. Akhirnya, stok beras bisa kita amankan bahkan surplus,” tandasnya.(wst)