foto ilustrasi

FKDB dan APDESI Dukung Program Peningkatan Produksi Kementan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Ketua Umum Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) yang juga Sekertaris Jenderal (Sekjen) Sinergi Nawacita Indonesia (SNCI) Ayep Zaki mendukung program Kementerian Pertania (Kementan) terkait peningkatan produksi di daerah-daerah.

Dukungan ini disampaikannya Ayep saat menggelar silaturahmi dengan Menteri Pertanian (Mentan RI) SyahruI Yasin Limpo di kantor Kementan RI, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juni 2020.

“Enam bulan kedepan kebutuhan beras sekitar 27 juta ton dan minimal kita harus memiliki stok 25 juta ton. Ini yang sedang kami upayakan bersama Kementan untuk terus dilakuka peningkatan produksi,” kata Ayep.

Menurut dia, Mentan Syahrul sangat berharap ada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang aktif di sektor pertanian. Keterlibatan LSM akan memberikan nilai optimisme pada visi pemerintah Jokowi, yakni meningkatkan produksi pertanian.

“Sangat luar biasa sekali dan semoga ini dibarengi dengan lembaga-lembaga lain yang fokus pada sektor pangan sehingga produktivitas pangan meningkat, ketahan pangan terjaga, dan kedaulatan pangan juga terbukti,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Sulawesi Selatan, Andi Sri Rahayu Usmi menilai para petani di desa sangat merasakan manfaat dari program-program Kementan. Salah satunya adalah layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Penyerapan KUR sangat membantu petani dalam melakukan usahara taninya. Sehingga mereka tidak dirugikan oleh orang yang hanya mengambil manfaat dari hasil panen saja,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Sri mengungkapkan tingkat keberhasil Kementan dalam mengurusi pangan tahun ini sangat luar biasa. Untuk itu, ia berencana akan menciptakan petani mandiri dan petani milenial sebgai bagian dukungan peningkatan dan kemandirian pangan.

“Kami sangat berharap KUR berul-betul menyentuh masyarakat desa dan tidak ada kendala dari prosesnya hingga mekanismenya. Saya kira mentan Syahrul selalu mencari solusi yang tidak memberatkan petani,” tutupnya.(wst)