JAGOI BABANG (Independensi.com) – Masyarakat Suku Dayak Bakatik di Kampung Jagoi Duyoh, Distrik Serikin, Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia, menolak rencana pembangunan sebuah surau, karena humanisme kelembagaan Islam tidak ramah terhadap masyarakat.
Hal itu dikemukakan Alim Mide, Senin, 29 Juni 2020. “Pada Minggu, 28 Juni 2020, sekitar 50 orang dikawal personil Polisi Malaysia sebanyak 15 orang melakukan demonstrasi menolak rencana pembangunan surau milik Agama Islam di Kampung Jagoi Duyoh, karena selama ini orang Dayak dinilai kafir sama orang Islam,” ujar Alim Mide.
Menurut Alim Mide, agama apapun tidak masalah hadir di Kampung Jagoi Duyoh, tapi harus hormat kebudayaan masyarakat Suku Dayak di wilayah itu. Karena tidak ada jaminan akan menghargai budaya masyarakat setempat, maka rencana pembangunan surau, tetap tidak diizinkan.
Dikatakan Alim Mide, mayoritas masyarakat Suku Dayak di Kampung Jogoi Duyoh, beragama Kristen yang sangat familiar dengan kebudayaan masyarakat setempat.
Diungkapkan Alim Mide, kalau ingin bangun surau di Kampung Jagoi Duyoh, harus di lokasi yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam.
Demonstrasi penolakan terhadap rencana pembangunan surau di Kampung Jagoi Duyoh, hal baru di Sarawak, mengingat Agama Islam sebagai agama resmi di Federasi Malaysia.
Islamisasi di kalangan masyarakat Suku Dayak di Negara Bagian Sarawak dan Negara Bagian Sabah, Federasi Malaysia, terus mendapat kecaman karena akan menghilang budaya masyarakat. (Aju)
Great news. Only Jesus can offer salvation.