GRESIK (Independensi.com) – Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Jawa Timur, mengelar praktek pemulasaran jenazah Covid-19 untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tata cara penanganan terhadap jenazah Covid-19. Sehingga, cara penanganannya benar dan sudah sesuai dengan syariat Islam.
Kegiatan yang berlangsung di halaman parkir Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) yang berada di Jalan Permata kawasan Perum Bunder Asri Gresik pada, Sabtu (4/7). Diikuti oleh sejumlah peserta dari, MDMC, KOKAM, NA dan IMM.
Koordinator Divisi Informasi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Muhammad Harun mengatakan tujuan dari kegiatan adalah ingin menyiapkan tenaga cadangan atau relawan dalam membantu penanganan jenazah Covid-19.
“Para relawan yang telah terlatih dalam hal cara pemulasaran ini, nantinya akan diperbantukan ke Rumah Sakit Muhammadiyah yang tersebar di Kabupaten Gresik,” ujarnya.
“Dalam kegiatan tersebut, peserta juga diberi pelatihan tentang tata cara pengunaan alat pelindung diri (APD) yang benar. Terutama saat mereka bertugas melaksanakan pemulasaran jenazah Covid-19,” tegasnya.
Sementara, Wakil Ketua MCCC Fatchurrahman menambahkan bahwa para peserta yang ingin menjadi relawan pemulasaran jenazah Covid-19. Dituntut memenuhi standard dan ketentuan yang ditetapkan.
“Relawan pemulasaran jenazah Covid-19 ini, harus orang yang berbadan sehat jasmani dan rohani. Serta, bisa melakukan proteksi diri dalam hal menjaga kesehatan fisiknya. Sebab, tugas yang akan diembannya berat dan resiko penularannya sangat tinggi,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Fatur MCCC juga akan melakukan antisipasi terkait dengan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi bagi para relawan yang mau atau selesai melaksanakan tugasnya.
“MCCC akan terus memantau kondisi relawan pemulasaran jenazah Covid-19, sehingga bisa dilakukan penanganan dan pencegahan dini terhadap bahaya tertular. Salah satunya dengan melakukan rapid tes atau cek kesehatan berkala untuk menunjang tugas mereka,” tandasnya.
Sedangkan, Islahudin salah satu peserta kegiatan mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut. Karena, tergerak hati dengan kondisi penyebaran Covid-19 yang semain tinggi dan meluas.
“Saya tertarik ikut, karena niat dari hati yang tulus dan melihat kondisi banyak masyarakat yang terkena Covid-19 di Kabupaten Gresik khususnya membuat saya tergerak untuk bergabung dan mengikuti kegiatan ini. Demi, bisa menolong orang yang membutuhkan tenaga saya,” ucapnya.
Saat ditanya apakah dirinya tidak khawatir dan takut tertular Covid-19, dirinya mengakui tetap memiliki rasa takut. Namun, karena niat dan tekad yang tulus rasa takut itu sedikit bisa terabaikan.
“Kalau takut tetap ada, tetapi dengan menjalankan aturan protokol kesehatan Covid-19. Insya Allah saya akan dilindungi oleh Allah SWT, karena niat tulus melakukan tugas mulia,” pungkasnya. (Mor)