BANGKA SELATAN (Independensi.com) – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer melakukan panen raya padi dan penyerahan kartu tani, fasilitas dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau permodalan dan berbagai bantuan prasarana dan sarana produksi di Desa Rias, Kecamatan, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Jumat (7/8/2020). Panen padi di Negeri Serumpun Sebalai ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk terus meningkatkan pasokan pangan pada masa pandemi covid-19 dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Hari kita mau jadikan orang di Bangka Selatan, Bangka Belitung dan seluruh Indonesia mengatakan bahwa untuk memajukan negara harus menjadikan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Panen raya padi ini membuktikan dalam tantangan apapun, pertanian selalu berproduksi. Dan Kabupaten Bangka Selatan ini pertaniannya sangat luar biasa, kita harus bersinergi agar pertanian lebih maju lagi,” demikian dikatakan Mentan SYL pada panen raya padi tersebut. Hadir anggota DPD RI, Alexander Fransiscus dan jajaran Eselon I Kementan dan para petani.
SYL menegaskan pertanian merupakan satu-satunya sektor yang menyelamatkan perekonomian Indonesia di masa pandemi covid 19. Sebab, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020 yang mengalami penurunan sebesar 4,19 persen (Q to Q) dan secara year on year (yoy) turun 5,32 persen. PDB pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan-II 2020 (q to q) dan bahkan secara yoy, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19%.
“Capaian tersebut ditopang subsektor tanaman pangan yang tumbuh paling tinggi yakni sebesar 9,23 persen. Kalau begitu, untuk bisa survive dan menghidupkan manusia di dunia adalah kita harus memajukan pertanian,” terangnya.
SYL menambahkan Kementan berkomitmen penuh dalam memajukan sektor pertanian, program yang digulirkan tidak hanya menyalurkan bantuan prasarana dan sarana produksi namun juga memfasilitasi permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bekerja sama dengan perbankan.
“Pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan. Saya minta pihak bank jangan ragu gulirkan dana KUR di sektor pertanian, gulirkan Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar. Pengembalian di pertanian itu sangat jelas, kelompok tani tinggal kita rapihkan,” ucapnya.
Lebih lanjut SYL menegaskan pengembangan budidaya padi ke depan tidak hanya bertumpu pada peningkatakan produksi. Namun demikian, Kementan merancang sistem dengan membangun penggilingan modern skala besar sehingga petani tidak lagi menjual gabah namun beras sehingga petani mendapatkan nilai tambah dan ekspor beras semakin cepat dikongkretkan.
“Kami rancang sistem bahwa setiap 10 ribu hektar tidak hanya padi tapi ada juga tanaman hortikulturanya dan dibangun penggilingan padi modern. Jangan penggilingan yang biasa-biasa saja, tapi harus yang berkapsitas besar agar berasnya bisa diekspor. Dengan demiakian, dengan sistem pertanian ini, kita jadikan sektor pertanian adalah penggerak perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengatakan pertanian di Bangka Selatan merupakan sentra produksinya Provinsi Bangka Belitung. Menurutnya, program dan bantuan Kementan seperti mekanisasi, bibit unggul dan teknologi lainnya serta fasilitas dana KUR telah membantu percepatan kemajuan, modernisasi dan kemandirian pertanian di Bangka Selatan.
“Tadi dengan Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat berdiskusi, bahwa tantangan ketersediaan pupuk akan diatasi. Pemerintah segera menambah pasokan pupuk, sehingga kebutuhan petani terjawab. Kami sangat apresiasi program fasilitasi KUR sangat membantu petani, untuk itu pihak bank jangan ragu mengucurkan KUR kepada petani,” kata Erzaldi.
Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer menyatakan apresiasi terhadap program dan terobosan Kementan di bawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo karena telah mempercepat kemajuan pertanian dan menciptakan kemandirian petani Bangka Selatan. Kabupaten Bangka Selatan merupakan lumbung pangan Provinsi Bangka Belitung, memiliki hampir 30 ribu hektar lahan padi, sebagai sentra produksi perkebunan salah satunya lada dan juga peternakan.
“Kami sangat mengapresiasi program Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo karena salah satunya memprioritaskan pengembangan atau kemajuan pertanian di Bangka Selatan. Kami percaya sama Pak Menteri karena punya pengalaman yang luar dalam membangun daerah, dimana menjabat dari lurah, bupati dan gubernur,” ucapnya.
Di tempat sama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berharap Kabupaten Bangka Selatan memiliki andil untuk menambah sumbangan produksi padi. Dukungan Kementan tentunya diberikan untuk Provinsi Bangka Belitung khususnya Kabupaten Bangka Selatan melalui bantuan sarana produksi maupun alsintan.
“Khusus untuk tanaman pangan sendiri bantuan mulai dari benih, budidaya padi, sampai alsintan pascapanen. Sesuai arahan Menteri Pertanian, kami siap bangun penggilingan skala besar. Kementan sudah punya program Kostraling (Komando Straregi Penggilingan,-red) bisa bekerja sama pelaku usaha dan perbankan,” jelasnya.
Oleh karena itu, Suwandi meminta pemerintah daerah untuk mendorong petani bisa menyerap KUR melalui gerakan Kostraling sebagai pengamanan harga gabah dan beras. Dengan demikian, di tengah tantangan apapun, sektor pertanian terus tangguh dan penyelamat perekonomian rakyat dan negara.
“Kami sudah sediakan KUR untuk komoditas tanaman pangan, silahkan dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama bagi penggilingan padi bisa digunakan untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak,” tegasnya.
Adapun bantuan yang diserahkan Mentan SYL pada panen raya padi untuk Provinsi Bangka Belitung senilai Rp 43,2 miliar dan khusus Kabupaten Bangka Selatan Rp 13 miliar. Bantuan meliputi benih inhibrida untuk Kabupaten Bangka Selatan seluas 1.130 ha dan total untuk Propinsi Bangka Belitung 3.657 ha.
Kemudian bantuan benih padi lahan kering Kabupaten Bangka 710 ha, Bangka Tengah seluas 150 ha, Bangka Barat 470 ha dan total bantuan benih ladi lahan kering Propinsi Bangka Belitung 620 ha. Bantuan benih jagung hibrida untuk Kabupaten Bangka selatan 416 ha dan total untuk Propinsi Bangka Belitung seluas 1.200 ha. Selanjutnya bantuan fasilitas budidaya ubi kayu untuk Kabupaten Bangka 700 ha, Bangka Barat 700 dan total bantuan untuk Propinsi Bangka Belitung 1.400 ha.
Selain itu, Mentan SYL juga melakukan alat pengolahan unit pengolahan hasil jagung, alat mesin pertanian berupa traktor roda empat, traktor roda dua, pompa air, benih padi, benih jagung dan fasilitas perbengkelan alsintan serta pada kesempatan ini menyerahkan fasilitas dana KUR yang disalurkan melalui Bank Mandiri, BRI dan BNI.(wst)