JAKARTA (Independensi.com) – Pasangan calon (Paslon) Cagub – Cawagub Sumatera Barat (Sumbar) yang diusung Partai Demokrat dan PAN Mulyadi – Ali Mukhni mengembalikan rekomendasi PDI Perjuangan (PDIP), Sabtu (5/9/2020) lalu.
Adapun alasan pengembalian rekomendasi tersebut berdasarkan masukan dari beberapa tokoh Minangkabau baik di Sumbar maupun di perantauan.
Menyikapi hal itu, politisi Partai Demokrat Syarief Hasan berpendapat, hal tersebut merupakan hal yang wajar lantaran berdasarkan masukan dari masyarakat Sumbar.
“Seperti yang disampaikan oleh Cagub Pak Mulyadi, keputusan diambil itu berdasarkan masukan dari masyarakat. Nah masyarakat itu banyak, luas, saya pikir itu,” kata Syarief kepada para awak media di Kompleks Parlemen, Senin (7/9/2020).
Namun, Syarief menilai, kejadian ini tidak akan mempengaruhi hubungan Partai Demokrat dan PDIP ke depannya.
“Saya pikir ini dinamika politik yang terjadi menjelang pilkada ini dan ini merupakan mungkin salah satu poin dari rakyat bagaimana untuk menilai para kontestan. Yang terjadi menjelang pilkada ini dan ini merupakan salah satu poin dari rakyat bagaimana menilai para kontestan,” tegas Wakil Ketua MPR RI ini.
Cuitan Terhadap Cawawali Tangsel
Terkait cuitan politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana di medsos mengenai paha Calon Wakil Walikota (Cawawali) Tangerang Selatan (Tangsel) mulus, Syarief menolak berpolemik karena menurutnya hal ini masih belum jelas duduk perkaranya.
“Saya pikir begini kalau yang sifatnya belum jelas lebih baik kita klarifikasi dari yang bersangkutan karena ini kan sifatnya masih kabur, siapa yang dimaksud dan apa yang dimaksud. Jadi lebih bagus tanya yang bersangkutan. Apa yang dimaksudkan dan sebagainya dan sebagainya,” tukasnya.
Syarief menghimbau, semua pihak menjaga situasi dan kondisi tetap sejuk dan damai menjelang Pilkada serentak 2020 Desember mendatang.
“Ya saya pikir kali ini kan situasi untuk pilkada ini kan agak memanas, jadi lebih baik kita sama-sama menjaga situasi apapun kondisinya persatuan dan kesatuan karena pilkada ini kan hanya alat bukan tujuan akhir. Oleh karenanya mari kita tetap memelihara persatuan dan kesatuan,” imbuhnya.
Syarief sendiri menilai, belum perlu memanggil Cipta Panca Laksana guna dimintai keterangan Terkait cuitannya yang dianggap melecehkan salah satu paslon.
“Saya pikir belum perlu, karena belum jelas ke siapa dan apa maksudnya. Itu kan baru sekedar persepsi,” pungkas legislator asal Dapil Jabar 3 ini. (Daniel)