JAKARTA (Independensi.com) – Dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2021, pemerintah akan memfokuskan pembangunan pada Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial. Fokus rencana pembangunan ini tak lepas dari dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19.
Guna mendukung perencanaan dan penganggaran program kegiatan sektor pertanian, hari ini Komisi IV DPR-RI melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan bersama dengan pimpinan Eselon I Kementerian Pertanian untuk membahas penjabaran dari Rencana KerjaKementerian Pertanian untuk tahun 2021 beserta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya, di ruang sidang komisi IV DPR, Kamis (10/09)
Terkait hal tersebut Ketua Komisi IV, Sudin, mengingatkan agar program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian pada Tahun Anggaran 2021 agar dapat dilaksanakan secara menyeluruh. “Agar program-program dilaksanakan jangan berorientasi pada direktorat sentris, sebaiknya kegiatan direalokasikan pada kegiatan berskala nasional ataupun regional. Perencanaan sebaiknya dimulai dari kegiatan yang dibutuhkan oleh petani” ujar Sudin.
Program prioritas Kementerian Pertanian pun menurut Sudin harus dijadikan dasar untuk diikuti sebagai penutup pagu anggaran. Sehingga pada Rapat Dengar Pendapat sangat dimungkinkan menjadi pergeseran terhadap anggaran yang disepakati bersama.
Lebih lanjut ketua komisi IV mengingatkan kepada para eselon I yang hadir untuk memperhatikan program bidang pendidikan dan pelatihan vokasi petani untuk pengembangan sumber daya manusia pertanian meningkat. ”Pendidikan dan pelatihan vokasi untuk petani agar dilakukan secara massif, karena diketahui tenaga kerja di sektor pertanian kurang lebih 40 juta orang, namun sektor pelatihan masih sangat kecil.” tambah Sudin.
Menanggapi masukan yang diberikan komisi IV, Sekjen Kementerian Pertanian, Momon Rusmono terlebih dahulu menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian sampai dengan 31 Agustus 2020 sebanyak 56,93 persen dari total anggaran 14,06. Dengan kata lain telah dilaksanakan penggunaan sebanyak 8 trilyun dari total anggaran.. Upaya percepatan program yang dilakukan pada posisi outstanding untuk percepatan program kegiatan di lapangan sudah melakukan kontrak yang menjadikan serapan anggaran Kementan sejumlah 66,14 persen.
Untuk Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2021, Kementerian yang bertanggung jawab atas pangan seluruh rakyat Indonesia,Momon menyampaikan, instansinya akan berfokus pada komoditas unggulan, seperti tanaman pangan, padi dan jagung, komoditas hortikultura, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat dan florikultura, komoditas peternakan, seperti ternak ruminansia dan ungags, komoditas perkebunan, seperti kopi,kakao, karet, kelapa, sagu, lada, pala dan tebu.
“Komoditas unggulan tersebut untuk mewujudkan ketahanan pangan msayarakat Indonesia, sebagian diantaranya juga diwujudkan untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dan pasar ekspor. Dalam rangka mencapaiprogram unggulan kegiatan akan dilakukan peningkatan produksi, nilai tambah dan nilai kualitas yang baik, pengelolaan dan tanggung jawab akan diberikan kepada ditjen teknis”. papar Momon.(wst)