program BSPS ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai

Progres Penyerapan Program Padat Karya Bedah Rumah PUPR Capai 80,76% Senilai Rp 3,78 Triliun

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Guna memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang terdampak Pandemi COVID-19 sekaligus meningkatkan kualitas rumah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Perumahan terus menggulirkan bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan Bedah Rumah. Program ini dilaksanakan untuk peningkatan kualitas rumah di 449 kabupaten/kota dan pembangunan baru di 151 kabupaten/kota dengan alokasi anggaran Rp 4,68 triliun. Tercatat hingga 10 September 2020, realisasi BSPS sudah 80,76% senilai Rp 3,77 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 236.689 orang.

Salah satu kabupaten yang masuk dalam program BSPS tahun 2020 dan telah disalurkan bantuan program tersebut adalah Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah dengan alokasi anggaran Rp 5,25 miliar untuk 300 rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di 12 desa. Diharapkan dengan bantuan sebesar Rp 17,5 juta per unit rumah tersebut masyarakat bisa lebih bersemangat dalam membangun hunian yang layak huni.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, program BSPS ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT). Tujuannya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran. “Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak,  sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri Basuki.

Penyaluran program BSPS di Kabupaten Demak tersebar 12 Desa di Kecamatan Bonang yaitu, Desa Betahwalang, Desa Gebang, Desa Krajanbogo, Desa Morodemak, Desa Poncoharjo, Desa Purworejo, Desa Serangan, Desa Sukodono, Desa Sumberejo, Desa Tridonorejo, Desa Weding, Desa Wonosari yang mendapatkan alokasi masing-masing 25 unit rumah. Dengan jumlah alokasi tersebut, Kabupaten Demak memiliki progress paling tinggi di Jawa Tengah dengan nilai persentase 98,1%.

Penyaluran BSPS di Kabupaten Demak merupakan bagian dari bedah rumah di Jawa Tengah dengan alokasi sebesar Rp 305,37 miliar. Anggaran tersebut untuk bedah rumah sebanyak 17.450 unit. Pelaksanaan dilakukan 3 tahap, Tahap 1 sebanyak 10.450 unit, Tahap 2 sebanyak 5000 unit dan Tahap 3 sebanyak 2000 unit rumah.

Bentuk bantuan yang diberikan tidak berupa uang tunai melainkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun. Adapun rincian biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas adalah Rp 15 juta untuk material bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Sehingga total biaya yang untuk peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) satu unit hunian adalah sebesar Rp 17,5 juta.

Bupati Kabupaten Demak H.M. Natsir mengutarakan akan selalu mendukung terus seluruh program pemerintah. “Kabupaten Demak masih memiliki sejumlah permasalahan terkait RTLH, harapannya kami terus mendapatkan program bantuan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya BSPS.” ujarnya.

Salah satu penerima bantuan program ini, Ibu Atik Muslikah mengungkapkan bahwa dirinya sangat antusias mendapatkan bantuan tersebut. “Saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat, dengan adanya bantuan ini, saya dan keluarga sepakat untuk membuat rumah kami lebih layak dan lebih bagus untuk dihuni agar hidup kami lebih aman, nyaman dan damai,” ujar Atik. (wst)