JAKARTA (Independensi.com)
Jaksa Agung ST Burhanuddin membuka rapat kerja teknis bidang Intelijen tahun 2020 yang diselenggarakan selama dua hari dan dilaksanakan secara virtual ke seluruh satuan kerja Kejaksaan di Indonesia, Senin (28/9).
Jaksa Agung dalam sambutan dari ruang kerjanya di Badiklat Kejaksaan Kampus A, Jakarta mengatakan rakernis Intelijen mempunyai makna yang begitu penting dan strategis untuk kembali memahami dan mendudukan arti penting Intelijen dalam perumusan kebijakan penegakan hukum.
Dia menyebutkan Intelijen sepatutnya dimaknai sebagai pisau analisis yang mampu menyerap dan mengolah dinamika yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat menjadi sebuah data yang secara cermat.
“Disajikan dalam bentuk informasi yang utuh, jelas, lengkap dan tuntas yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan penegakan hukum,” ucapnya.
Dikatakannya juga bidang Intelijen adalah merupakan mata dan telinga dari Kejaksaan. Karena itu, tuturnya, kemampuan deteksi dini atas segala ancaman, gangguan, hambatan, tantangan yang berpotensi dapat mengganggu kebijakan penegakan hukum menjadi parameter kesuksesan bidang intelijen.
Dia menuturkan bidang Intelijen mempunyai tugas dan wewenang meliputi kegiatan intelijen penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan untuk melakukan pencegahan tindak pidana untuk mendukung penegakan hukum.
“Baik preventif maupun represif di bidang ideologi, politik, ekonomi, keuangan, sosial budaya, pertahanan dan keamanan,” katanya.
Selain itu, tutur Jaksa Agung, bidang intelijen melaksanakan cegah tangkal terhadap orang tertentu dan atau turut menyelenggarakan ketertiban dan ketenteraman umum.
Oleh karena itu, ucap dia, mendasari pada arti pentingnya Intelijen, maka membangun SDM yang memiliki kapasitas dan kapabilitas niscaya sangat diperlukan.
Untuk itu, katanya, rakernis kali ini telah tepat mengangkat tema “Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia Intelijen yang Unggul dan Berintegritas Demi Wujudkan Optimalisasi Kinerja“.
Karena SDM, ucap Jaksa Agung, adalah kunci dan peran utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas intelijen.
“Tanpa dukungan SDM yang memiiki kapasitas unggul dan berintegritas, kegiatan intelijen tidak akan berjalan dengan baik, meskipun telah dilengkapi dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai,” ucapnya.
Dia menyebutkan berangkat dari kebutuhan meningkatkan kapasitas SDM Intelijen yang unggul dan berintegritas, maka beberapa hal yang perlu dilakukan segenap jajaran bidang Intelijen.
Antara lain, katanya, yaitu
meningkatkan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan. Dimana aparat intelijen harus senantiasa mengikuti sekaligus mencermati berbagai perkembangan dinamika sosial dan perubahan yang terjadi dalam sistem hukum nasional.
“Kemudian meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan terhadap teknologi informasi. Sehingga jajaran intelijen tidak boleh menutup mata terhadap kemajuan dan pesatnya perkembangan teknologi informasi digital saat ini. Melainkan dan justru harus mampu menjadikannya sebagai instrumen utama untuk mendorong terciptanya intelijen Adhyaksa yang modern,” ujarnya.
Hal lain perlu diperhatikan, ucap Jaksa Agung yaitu mengubah budaya kerja yaitu jajaran intelijen agar tidak bersikap pasif, terjebak pada rutinitas dalam melaksanakan kegiatan.
“Semisal pengumpulan data, fakta, maupun informasi saja, tetapi harus giat dan bersikap proaktif, sekaligus berinovasi menyikapi berbagai dinamika sosial kebangsaan yang ada,” kata mantan Kajati Sulawesi Selatan ini.
Selain itu, ujarnya, dengan menciptakan lingkungan yang berintegritas. Dalam konteks ini, tuturnya, bidang Intelijen harus menciptakan lingkungan yang selalu konsisten untuk menjalankan nilai-nilai integritas.
“Sehingga diharapkan nilai-nilai itu akan tumbuh dan mengakar dalam diri setiap insan intelijen Adhyaksa yang berada didalamnya,” ucap Jaksa Agung.
Pembukaan rakernis dihadiri juga Wakil Jaksa Agung Setia Untung Arimuladi, dan para Jaksa Agung Muda (JAM) dari ruang kerja masing-masing.
Sedangkan JAM Intelijen Sunarta, Sekretaris JAM Intelijen Roskanedi beserta para Direktur, Kapuspenkum Kejagung, para Koordinator hadir di Aula Badiklat Kejaksaan RI Kampus B Ceger Jakarta Timur.
Sementara para Kepala Kejaksaan Tinggi dan Kepala Kejaksaan Negeri beserta jajaran Bidang Intelijen dari masing-masing kantor di seluruh wilayah Indonesia.(muj)