JAKARTA (IndependensI.com) – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, kunci utama untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah dengan melaksanakan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Hal itu berdasarkan hasil penelitian jurnal internasional terkait keefektifan 3M dalam menangkal virus Corona.
Dia mengungkapkan, mencuci tangan dengan sabun bisa menurunkan risiko penularan sebanyak 35 persen. Sedangkan dengan memakai masker kain, maka bisa menurunkan risiko penularan sebanyak 45 persen.
Sehingga sebenarnya, kata Wiku, memakai masker kain masih dirasa kurang cukup untuk memproteksi diri. Berbeda dengan masker bedah yang keefektifannya bisa mencapai 70 persen.
“Lalu kalau pakai memakai masker bedah, dapat menurunkan resiko penularan hingga 70 persen. Nah yang paling utama adalah menjaga jarak minimal 1 meter karena bisa menurunkan resiko penularan sampai 85 persen,” katanya, Kamis (1/10/2020).
Oleh karena itu, dia mengimbau, masyarakat Indonesia untuk tidak lagi meragukan 3M. Wiku berharap, 3M bisa dijadikan modal untuk berperang melawan virus Corona. Menurutnya, persentase keefektifan yang sampai 85 persen jika memakai masker dan menjaga jarak merupakan angka yang cukup tinggi.
“Jadi, ini adalah angka yang cukup besar untuk menurunkan angka penularan. Kita harus yakin bahwa setiap usaha kita dalam berperang melawan Covid-19 ini akan membuat membuahkan hasil,” ujarnya.
Dia berharap, masyarakat Indonesia bisa bekerja sama dengan Satgas Covid-19. Ia ingin masyarakat yang sudah patuh menerapkan 3M bisa mempengaruhi masyarakat lain yang belum patuh. Karena menurutnya, jika hanya satu keluarga saja yang patuh, maka tidak akan bisa mengurangi penyebaran virus Corona.
“Kepatuhan tersebut lebih efektif jika dilakukan secara kolektif. Jadi tidak bisa sendiri. Maka dari itu butuh kerja sama dari seluruh masyarakat supaya saling mengingatkan,” tutup Wiku.