JAKARTA (Independensi.com) – Untuk menghidupkan perekonomian dalam sektor industri pariwisata yang merosot akibat pandemi Covid-19, Pemerintah menyiapkan dana hibah sebesar Rp3,3 triliun. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dana hibah itu merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Guna membantu pemerintah daerah serta industri perhotelan dan restoran yang saat ini mengalami penurunan, Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta gangguan finansial akibat pandemi Covid-19,” jelasnya saat memberi keterangan pers di Kantor Presiden, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/10/2020).
Hibah pariwisata merupakan hibah dana tunai melalui mekanisme transfer ke daerah yang ditujukan kepada Pemda dan usaha sektor pariwisata. Beberapa jenis usaha dimaksud ialah berupa hotel dan restoran yang tersebar pada 101 daerah di Kota dan Kabupaten berdasarkan kriteria tertentu yang berhak menerima.
Wishnutama menjelaskan beberapa kriteria itu ialah ibukota provinsi yang berada di 10 destinasi pariwisata prioritas dan 5 destinasi super prioritas. Lalu daerah yang termasuk dalam 100 calendar of event, destinasi branding,
“Hibah pariwisata dilakukan melalui mekanisme transfer daerah sebesar 70% untuk hotel dan restoran, berdasarkan data realisasi pajak hotel dan pajak restoran tahun 2019 di Pemda masing-masing. Serta 30% untuk daerah-daerah yang digunakan sebagai bagian dalam penanganan dampak ekonomi dan sosial akibat Covid-19 terutama pada sektor pariwisata,” lanjutnya.
Hibah pariwisata akan disalurkan hingga akhir Desember 2020 mendatang. Melalui hibah pariwisata diharapkan industri dapat terbantu untuk meningkatkan kesiapan destinasi dalam penerapan protokol kesehatan.
Dalam sektor pariwisata, penerapan protokol kesehatan disebut dengan istilah 4K yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan. “Atau dalam bahasa Inggris kita menyebutnya CHSE atau kepanjangannya Cleanlines, Health, Safety and Evironmental sustainability,” imbuh Wishnutama.
Hal ini katanya menjadi langkah awal dalam pemulihan ekonomi pada industri pariwisata. Juga mampu meningkatkan kepercayaan dari wisatawan yang akan berkunjung ke destinasi wisata karena pelaksanaan protokol kesehatan dengan baik adalah kunci keberhasilan sektor pariwisata agar dapat cepat bangkit kembali.
Dalam kegiatan itu juga masyarakat melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden diajak menonton tayangan berjudul “Protokol Kenormalan Baru” yang disajikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kemenparekraf sendiri mengangkat tema “Indonesia Care” dalam penanganan Covid-19 di sektor pariwisata.
Dalam tayangan itu menunjukkan dalam sektor pariwisata, khususnya perhotelan telah menerapkan protokol kesehatan mulai dari area lobby hingga kamar yang digunakan wisatawan untuk menginap. Para wisatawan yang berkunjung juga harus melalui protokol kesehatan yang ketat. Dengan pemeriksaan suhu tubuh, jaga jarak, mengutamakan pembayaran non tunai hingga wajib memberitahukan ke pihak hotel riwayat perjalanan sebelumnnya selama 14 hari terakhir.
Setiap karyawan hotel juga diatur ketat menggunakan protokol Tata Graha yaitu menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja yang tidak saling dipinjamkan. Dan semua peralatan dibersihkan sesuai standar protokol kesehatan. “Yang perlu diingat, bahwa protokol kebersihan, kesehatan dan keselamatan dari Kemenparekraf bikin semuanya tetap produktif tapi aman dari Covid-19, karena Indonesia Care,” pesan yang disampaikan melalui video Kemenparekraf.(wst)