GRESIK (Independensi.com) – Kondisi air PDAM Giri Tirta Gresik Jawa Timur, yang sudah sepekan ini keruh, membuat jajaran perusahaan BUMD itu. Mendatangi PT Air Bersih (AB) dan PT Meta Adhya Tirta Umbulan, sebagai pemasuk air.
Hal tersebut dilakukan untuk melihat langsung langsung pengelolaan air di SPAM Umbulan, Pasuruan. Sehingga, bisa memastikan persoalan keruhnya pasokan air yang terjadi saat ini.
Direktur PDAM Giri Tirta Gresik Jawa Timur Siti Aminatus Zariyah mengatakan, kondisi di reservoir Giri I belum jernih dan belum layak konsumsi. Karena, tingkat kejernihan air di reservoir Giri I PDAM Gresik masih diangka 19 NTU.
“Untuk saat ini air yang kami suplay ke pelanggan belum layak konsumsi, sebab kondisinya masih keruh. Sesuai Permenkes no 492 tahun 2010, tingkat kejernihan air layak konsumsi maksimal 2 NTU,” ujarnya, Kamis (29/10).
“Agar kondisi air kembali normal jernihnya hingga 2 NTU dan layak konsumsi seperti pertama kali kita suplay ke para pelanggan. Kami terus berkoordinasi, dengan pihak pengelola air Umbulan,” tuturnya.
Terkait persoalan air keruh yang diterima PDAM Giri Tirta, Direktur Keuangan PT AB Tri Utoyo mengungkapkan, keruhnya air distribusi ke Gresik ini karena adanya sedimentasi.
“Dampak adanya sedimentasi atau endapan kotoran, sehingga membuat air keruh. Tapi saat ini, tingkat kekeruhannya tidak separah minggu sebelumnya,” imbaunya.
“Harus diketahui, bahwa air yang kita distribusikan ke PDAM Giri Tirta itu melalui pipa sepanjang 97 kilometer. Jadi untuk menormalkan kembali kondisi air menjadi jernih hingga 2 NTU butuh waktu,” tukasnya.
Di tanya dampak air keruh yang didistribusikan selama sepekan terakhir, membuat para pelanggan PDAM Giri Tirta merasa dirugikan. PT AB dan PT Meta Adhya Tirta Umbulan belum bisa memberikan penegasan terhadap persoalan itu.
“Kalau PDAM Giri Tirta merasa dirugikan dan meminta kompensasi, untuk permasalahan ini kami belum diputusan. Sebab, kita bertiga, PT AB, PT Meta dan PDAM Giri Tirta, harus duduk bersama untuk dibicarakan dan mengambil keputusan yang tepat,” pungkasnya. (Mor)