JAKARTA (IndependensI.com) – Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto marah kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang terlibat korupsi suap ekspor bayi lobster alias benur. Mantan ajudannya ini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat operasi tangkap tangan di Bandara Soekarno Hatta, pekan lalu.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo yang juga adik Prabowo itu menceritakan reaksi sang kakak pasca penangkapan tersebut. “Prabowo sangat marah, sangat kecewa. Merasa dikhianati,” kata Hashim saat konferensi pers di kawasan Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).
Hashim bercerita,dirinya sudah terbiasa berbahasa Inggris dengan Prabowo. Dia mengungkap ungkapan kekesalan Prabowo dengan menggunakan bahasa Inggris saat itu.
Prabowo murka lantaran Edhy sudah diangkatnya sejak lama. “Terus terang saja dia bilang ke saya dalam bahasa Inggris, saya kan dengan kakak saya sudah 66 tahun pakai Bahasa Inggris,” ucapnya.
“Dia (Prabowo) sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu. I pick him up from the gutter. And this what he does to me. (Saya ambil dia dari selokan dan ini lah yang dia lakukan pada saya),” kata Hashim menirukan Prabowo.
Di kesempatan sama, Pengacara keluarga Hashim, Hotman Paris Hutapea membantah keterlibatan kliennya terkait kasus Edhy. Menurutnya, tak ada kaitannya keluarga Prabowo pada kasus ini.
“Mentang-mentang Edhy ini adalah mantan anak buah Prabowo Subianto seolah-olah semua yang dilakukan dalam bidang ekspor ini motornya di belakang adalah Prabowo atau keluarganya dapat manfaat. Itu image,” tandasnya.
Seperti diketahui, pasca ditangkap KPK, Edhy Prabowo juga telah menyampaikan permintaan maaf. Dia menyebut kasus ini kecelakaan.
“Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal,” kata Edhy di gedung KPK, Kamis (26/11).