JAKARTA (Independensi.com) – Pada jumpa pers yang diadakan kemarin tanggal 7 Desember, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan Indonesia telah mengirimkan formulir yang berisikan permintaan vaksin COVID-19 ke COVAX Facility, hal ini bertujuan untuk membantu Indonesia dalam membeli dan mendistribusikan vaksin.
Retno juga mengatakan selain upaya bilateral untuk mendapatkan vaksin, Kementrian Luar Negeri bersama dengan Kementrian Kesehatan dan Kementrian Keuangan juga melakukan kontak dengan Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral.
Pengajuan telah dilakukan pada 7 Desember, sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Dengan lebih banyak langkah yang akan dilakukan sebelum akhir tahun 2020, ia berharap vaksin yang didapatkan melalui langkah multilateral ini dapat tiba di Indonesia secara bertahap tahun depan.
Indonesia termasuk di antara 92 negara yang terdaftar dalam GAVI COVAX Advance Market Commitment. Ini merupakan instrumen pembiayaan inovatif yang akan mendukung partisipasi 92 negara berpendapatan rendah dan menengah dalam pengadaan vaksin di negara – negara tersebut.
Retno menambahkan dengan hal ini memungkinkan Indonesia menerima vaksin dari fasilitas tersebut sebanyak 3 hingga 20 persen dari keseluruhan penduduk di Indonesia.
Setelah mendapatkan vaksin secara bertahap, program vaksinasi ini diprekdisikan akan melibatkan 10.134 puskesmas, 2.877 rumah sakit, dan 49 dinas kesehatan pelabuhan.