JAKARTA (Independensi.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menko PMK Muhadjir Effendy, Gubernur DKI Anies Baswedan dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar meresmikan selesainya renovasi Masjid Istiqlal, Kamis (7/1/2021).
“Hari ini Masjid Istiqlal, masjid kebanggan kita semua, alhamdulillah telah selesai direnovasi. Ini merupakan yang pertama kali sejak 42 tahun tahun yang lalu dan menelan biaya Rp.511 miliar dari APBN,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Presiden berharap Masjid Istiqlal tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga dapat menjadi tempat pemberdayaan umat dan sebagai pelopor dakwah moderasi muslim dunia. Menurut Presiden, Masjid Istiqlal bukan hanya menjadi kebanggaan bagi umat Islam, melainkan seluruh rakyat Indonesia.
“Kita harus ingat, masjid ini didirikan sebagai ungkapan rasa syukur bangsa Indonesia mendapat kemerdekaan. Ini terekam pada tahun 1953 di mana para tokoh Islam berkumpul mencetuskan ide untuk mendirikan Masjid sebagai simbol kemerdekaan dan disepakati nama Istiqlal yang artinya kemerdekaan,” kata Presiden.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dalam sambutannya mengatakan walaupun sudah diresmikan selesainya renovasi Masjid Istiqlal sore ini, namun kami akan mengatur lebih lanjut pemanfaatannya untuk kegiatan ibadah dan kegiatan lainnya sesuai protokol kesehatan yang ketat. “Kami mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan secara ketat mengikuti ketentuan Satgas COVID-19 dan aturan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kita bermohon kepada Allah SWT agar Pandemi COVID-19 ini segera berakhir,” tandasnya.
Dengan luas kawasan 91.629 m² (tidak termasuk area sungai) dan luas bangunan masjid 80.948 m² yang dapat menampung 200.000 orang, Masjid Istiqlal bukan hanya masjid terbesar di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara.
Renovasi Masjid Istiqlal dimulai pada Mei 2019 dan berlangsung selama 14 bulan dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi penataan kawasan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur yang memperhatikan Istiqlal sebagai bangunan cagar budaya, mechanical electrical plumbing (MEP), termasuk tata udara dan tata cahaya, pekerjaan interior, serta signage dengan anggaran Rp.511 miliar.
Pekerjaan renovasi besar ini adalah tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR usai menerima kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 30 Mei 2018 lalu.
Renovasi dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Cipta Karya dan dilaksanakan oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana dan PT Virama Karya selaku konsultan manajemen konstruksi.
Turut hadir pada acara peresmian tersebut Widyaiswara Utama Danis H. Sumadilaga, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Operasi I PT Waskita Karya Didit Oemar Prihadi, Direktur Bina Penataan Bangunan Boby Ali Azhari, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Hery Mulyono, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Mujutahid Hidayat, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Krisno Yuwono. (wst)