Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo

Calon Kapolri Mengerucut ke Listyo Sigit Prabowo

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Anggota Komisi III DPR RI, Jazilul Fawaid menyatakan, nama Calon Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) ditunjuk Presiden Joko Widodo, mengerucut kepada Komisisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Bagian Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri.

“Insya Allah satu nama. Listyo Sigit Prabowo calon kuat dan pantas,” ujar Jazilul, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2021.

Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Trimedya Pandjaitan, mengatakan, Minggu ini, nama calon tinggal akan diusulkan lewat Surat Presiden.

“Mungkin, Selasa, 12 Januari 2021 atau Rabu, 13 Januari 2021. Tergantung Presiden Indenesia, Joko Widodo,” ujar Trimedya Panjaitan.

Ini membuktikan penunjukan Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prawobo, Kepala Bagian Reserse dan Kriminal Polisi Republik Indonesia (Polri) menjadi Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) masih simpang-siur.

Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) telah mengusulkan 5 nama sebagai Calon Kepalri kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sehubungan Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz, resmi memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.

Lima nama meliputi, Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafly Amar.

Kemudian, Kepala Bagian Reserse dan Kriminal Polisi Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komisaris Jenderal Polisi Arief Sulistyanto, serta Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto.

Sudah ada 4 media massa menyebut nama Listyo Sigit Prabowo, ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Kapolri. Berita portal Jakartanews.id, dan m.siagaonline.com, Minggu malam, 10 Januari 2021, dan Beritasatu.com dan manadoaktual.com, Senin, 11 Januari 2021, mengutip sumber dekat Sekretariat Negara, mengklaim, menyebut nama Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prawobo, Kepala Bagian Reserse dan Kriminal Polisi Republik Indonesia sebagai salah satu Calon Kapolri.

Disebutkan Listyo Sigit Prabowo menjadi Calon Kapolri sudah masuk ke Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Senin siang, 11 Januari 2021. Selanjutnya Rabu, 13 Januari 2021, Listyo Sigit Prabowo mengikuti fit and propertest di Komisi III DPR-RI, untuk ditanyai berbagai programnya setelah dilantik menjadi Kapolri.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memastikan belum menerima surat presiden (surpres) dari Jokowi terkait calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. DPR diketahui bakal kembali menggelar rapat paripurna untuk membuka Masa Sidang III Tahun Sidang 2020-2021.

“Sampai Senin, 11 Januari 2021, hari ini, DPR belum menerima surat dari presiden mengenai Calon Kapolri,” kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Jakarta, Senin petang, 11 Januari 2021.

Listyo Sigit Prabowo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Listyo lahir di Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969. Listyo dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo, karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo, Jawa Tengah, pada 2011. Kala itu, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Pada 2014, Listyo menjadi ajudan Presiden Jokowi. Listyo kemudian menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019 sebelum akhirnya diangkat menjadi Kabareskrim.

Terdapat beberapa peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo di Bareskrim. Salah satu yang menarik yaitu penangkapan terpidana kasus hak tagih Bank Bali Djoko Tjandra yang telah menjadi buronan selama 11 tahun.

Listyo Sigit Prabowo membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra. Skandal tersebut melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.

Pada Desember 2019, Bareskrim juga menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Insiden yang menimpa Novel itu, terkatung-katung sejak April 2017.

Anggota Fraksi Partai Nasional Partai Nasional Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Syarif Abdullah Alqadrie, mengatakan, lima orang diusulkan Kompolnas tetap memiliki peluang yang sama untuk ditunjuk menjadi Kapolri, sebelum adalah penunjukkan tertulis dari Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Syarif Abdullah Alqadrie, mengingatkan Pemerintah Pusat untuk memperhatikan pula aspirasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, sehubungan penunjukkan Calon Kapolri pengganti Jenderal Polisi Idham Aziz. (aju)