Paus Fransiskus

Vatikan Prihatin Indonesia Sering Dilanda Gempa Bumi

Loading

VATICAN CITY  (Independensi.com) – Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, merasakan rasa keprihatinan yang mendalam dan turut berdukacita atas musibah bencana alam berupa gempa bumi yang sering menimpa wilayah Republik Indonesia.

Kantor Berita Nasional Vatikan, Vaticannews.va, Sabtu, 16 Januari 2021, melaporkan, ribuan penduduk yang ketakutan meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih tinggi dalam kegelapan ketika gempa berkekuatan 6,2 melanda provinsi Sulawesi Barat di Indonesia sesaat sebelum pukul 1.30 pagi, 15 Januari 2021.

Survei Geologi AS menemukan pusat gempa sekitar 36 kilometer (22 mil) selatan distrik Mamuju, pada kedalaman 18 kilometer (11 mil).

“Gempa dan gempa susulan melukai ratusan orang dan membuat banyak orang terperangkap di bawah reruntuhan, dengan pihak berwenang memperingatkan akan ada lebih banyak gempa yang dapat memicu tsunami,” kata Vaticannews.va.

Lebih dari 300 rumah dan dua hotel rusak dan satu rumah sakit diratakan, kata kantor gubernur daerah. Gempa tersebut menyebabkan tiga kali longsor, mengganggu pasokan listrik dan jaringan komunikasi, serta merusak jembatan yang menghubungkan ke pusat-pusat regional, seperti Kota Makassar.

Suasana evakuasi korban gempa di Sulawesi

Badan penanggulangan bencana Indonesia mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat ketika tim penyelamat mengambil mayat yang terperangkap di bawah rumah dan bangunan yang runtuh di Majene dan di distrik Mamuju yang bersebelahan. Badan itu mengatakan sekitar 15.000 orang ditampung di tempat penampungan sementara.

Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia (BMKG) mengatakan kepada wartawan bahwa telah terjadi setidaknya 26 gempa susulan, dengan gempa Jumat didahului oleh gempa berkekuatan 5,9 skala Richter pada Kamis.

Menurut Vaticannews.com, Presiden Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan belasungkawa kepada para korban dalam sebuah pernyataan video, mendesak masyarakat untuk tetap tenang dan meminta pihak berwenang untuk meningkatkan upaya pencarian.

Tugas utama para pejabat adalah memulihkan telekomunikasi dan jaringan jembatan, serta memastikan pengiriman tenda, makanan dan persediaan medis, kata juru bicara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin.

Distribusi bantuan di tengah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) kemungkinan akan menjadi tugas yang menakutkan, kata Jan Gelfand, kepala Federasi Palang Merah Internasional di negara itu. Indonesia mencatat peningkatan harian kasus virus korona terbesar pada hari Jumat, 15 Januari 2021, dengan 12.818 infeksi baru, sehingga total menjadi 882.418 kasus.

“Kematian baru berjumlah 238 orang, sehingga total menjadi 25.484 orang. Indonesia memiliki infeksi dan kematian akibat virus Corona terbanyak di Asia Tenggara,” tulis Vaticannews.va

Mengutip apa yang disebut Cincin Api Pasifik, kepulauan Indonesia secara teratur dilanda gempa bumi dan letusan gunung berapi. Pada 2018, gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang menghancurkan dan tsunami berikutnya melanda kota Palu, di Sulawesi, menewaskan lebih dari 4.000 orang.

Sebelumnya, tulis Vaticannews.va, pada 26 Desember 2004, gempa berkekuatan 9,1 di lepas pantai utara pulau Sumatera memicu tsunami dahsyat yang menewaskan 230.000 orang di belasan negara, kebanyakan di Indonesia.(aju)