MAJALENGKA (IndependensI.com) – Di masa pagebluk begini, saat ini pandemi Covid-19 menerpa dan ketambahan banyaknya bencana alam yang mendera Indonesia, manusia dituntut untuk kreatif dan terus berinovasi agar mampu bertahan di zaman yang serba sulit seperti sekarang ini.
Ponpes Al Mizan di Jatiwangi bisa jadi contoh. Justru karena pandemi begini membuat daya kreatifitas warga pondok menjadi lebih meningkat. Ponpes Al Mizan kini punya program baru yang dinamakan Pesantren Agrokultur.
Dengan dibantu Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Ponpes asuhan KH Maman Imanulhaq ini memberikan edukasi ketahanan pangan kepada para santri, pesantren-pesantren di wilayah tiga Cirebon dan warga sekitar pondok.
Kang Maman, begitu sapaan karib KH Maman Imanulhaq, mengatakan, Pesantren Agrokultur Al-Mizan yang berlokasi di Wanajaya, Majalengka ini merupakan tempat edukasi yang efektif untuk “pemuliaan tanah air” melalui program pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata yang melibatkan generasi milenilal pesantren.
“Sehingga spirit keagamaan yang transformatif bisa sejalan dengan semangat kebangsaan yang kokoh. Hubbul wathan minal iman, mencintai tanah air adalah komitmen keimanan,” ujar Kang Maman yang juga merupakan Anggota DPR RI dari Fraksi PKB.
Untuk memulai program Pesantren Agrokultural, Ponpes Al Mizan yang didukung oleh Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat melalui BI Cirebon telah membangun green house yang dilengkapi dengan peralatan digital farming, dan pemberian bibit cabai.
“Eco tourism atau wisata alam juga potensi yang akan dikembangkan, dengan melibatkan masyarakat sekitar. Kita juga akan perkenalkan teknologi pertanian, cara pembibitan tanaman, dan mitigasi bencana,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto di Ponpes Al Mizan, Rabu (10/2).
Pada kesempatan itu, hadir pula Kepala Perwakilan BI Cirebon Bakti Artanta dan Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Darjana. Sedangkan Pimpinan Ponpes Al-Mizan KH Maman Imanulhaq didampingi KH Zaenal Muhyiddin, Hj. Upik Rofiqoh dan H Asep Zainal Arifin.
Konsep Pesantren Agrokuktur
Al-Mizan selama ini punya tiga konsep hubungan yakni hubungan dengan Allah, manusia dan alam. Dalam kaitan dengan alam, Al-Mizan tertarik untuk mengelaborasi hubungan tersebut karena melihat begitu banyak kejadian bencana alam terjadi belakangan ini. Berarti ada sesuatu yang tidak harmonis dalam hubungan tersebut.
Terdapat empat program yang dikembangkan di pesantren agrokultur, yakni green pesantren, para santri dididik mengelola alam mulai dari pembibitan tanaman. Kemudian eco tourism, megembangakan wisata alam, menikmati kekayaan alam.
“Mitigasi bencana juga kita perkenalkan. Penanaman pohon untuk menahan longsor menjadi kegiatan rutin,” kata Kang Maman menambahkan.
Program lainnya adalah senior living, para lansia belajar bertanam dan mendapatkan ketenangan spiritual. Sedangkan pada digital farming, diajarkan agar para santri mampu memanfaatkan lahan dengan hasil yang optimal.