Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani didampingi Ketua AKD Gresik Nurul Yatim saat menghadiri Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa.

Bimtek AKD, Bupati Gresik Berharap Pemdes Makin Berkualitas

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Untuk meningkatkan kemampuan, dalam mengelolah wilayah (desa) dengan baik dan benar. Asosiasi Kepala Desa (AKD) kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa.

Kegiatan Bimtek yang dijadwalkan berlangsung selama seminggu itu, dibuka oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Ketua DPRD Gresik Mohammad Abdul Qodir disalah satu hotel diwilayah setempat, Senin (14/6).

Dalam sambutannya, Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik berharap acara Bimtek bisa menjadikan Pemdes bisa semakin berkualitas.

“Jangan sampe pelatihan ini hanya menggugurkan kewajiban saja, Bimtek harus berkualitas, moleh oleh sangu ilmu (pulang membawa oleh-oleh ilmu, red),” ujarnya.

“Di era pandemi Covid-19 seperti sekarang, butuh SDM yang benar-benar punya inovasi, SDM yang mumpuni. Sehingga, desa tidak terpuruk oleh kondisi saat ini,” tuturnya.

Senada juga disampaikan, Ketua DPRD Gresik Muhammad Abdul Qodir berharap agar para aparatur desa yang ikut bimtek benar-benar serius selama masa pelatihan dilakukan.

“Aparatur desa harus serius selama mengikuti Bimtek ini, karena banyak aturan dan mekanisme baru yang harus difahami Kades (Kepala Desa) maupun perangkatnya,” tandasnya.

Sementara Ketua AKD Gresik Nurul Yatim menegaskan bahwa pelatihan tersebut diikuti oleh Kades se-Kabupaten Gresik beserta perangkatnya. “Total peserta kegiatan ada 990 orang, yang terdiri dari Kades, Sekdes, dan Bendahara,” ungkapnya.

“Pelatihan dilakukan secara bergelombang, sebab pandemi Covid-19 masih terjadi. Setiap gelombang diikuti oleh 54 Kades beserta perangkatnya dengan pemateri, Bupati, Kejaksaan, Polres, DPRD dan Inspektorat Pemkab Gresik,” paparnya.

“Dengan Bimtek ini, kami berharap roda pemerintahan desa bisa berjalan lebih baik, harmonis, dan tak ada persoalan hukum. Serta mampu memberikan ilmu baru bagi kepala desa dan aparaturnya. Karena itu, saya minta semua peserta memanfaatkannya dengan baik,” pungkasnya. (Mor)