JAKARTA (IndependensI.com) – Rumah sakit darurat Wisma Atlet, Jakarta beberapa hari terakhir ini diserbu oleh pasien Covid 19. Lonjakan kasus yang cukup signifikan ini membuat pemerintah menambah jumlah tempat tidur pasien.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito mencatat, tren kenaikan kasus di RS Wisma Atlet ini sudah terjadi sejak 18 Mei 2021 lalu. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus ini, Satgas telah menambah sebanyak dua ribu tempat tidur isolasi untuk menampung para pasien positif.
“Satgas langsung melakukan penambahan sebanyak dua ribu tempat tidur, sehingga Bed Occupancy Rate (BOR) di Wisma Atlet dapat menurun,” katanya, saat konferensi pers, Selasa (15/6/2021).
Selain itu, Satgas juga menambah sebanyak 31 fasilitas karantina terpusat di Jakarta. Sehingga total jumlah tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 di Jakarta mencapai lebih dari 8.000 tempat tidur.
Menurut Wiku, penambahan lokasi karantina terpusat ini dilakukan untuk mengurangi tingkat penularan di rumah serta mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan di Jakarta dan sekitarnya. Lonjakan kasus Covid-19 ini tercatat juga terjadi di sejumlah daerah selain di Jakarta, yakni di antaranya di Kudus dan juga Bangkalan.
Selain menambah kapasitas tempat tidur isolasi, sejumlah langkah lainnya pun telah disiapkan oleh Satgas. Yakni di antaranya turun langsung ke lapangan menyalurkan bantuan dan melakukan perbaikan manajemen, serta melakukan perbaikan kasus bersama TNI, Polri, dan pemda setempat .
Wiku meminta agar pemerintah lebih fokus melakukan upaya pengendalian kasus melalui disiplin terhadap protokol kesehatan dan penegakan implementasi PPKM mikro di tingkat kabupaten kota. “Keberhasilan upaya ini sangat bergantung kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.