Pelaksanaan imunisasi PCV tahun 2021 di Pendopo Kabupaten Gresik Jawa Timur

Kemenkes Tunjuk Gresik Jadi Daerah Perdana Pencanangan Imunisasi PCV 2021

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Kabupaten Gresik Jawa Timur, dipilih sebagai daerah pencanangan pemberian vaksin pneumococcal conjugate vaccine (PCV), untuk mencegah anak terinfeksi bakteri streptococcus pneumoniae atau kuman pneumokokus yang menyebabkan penyakit radang paru-paru, meningitis, dan infeksi darah atau bakteremia. 

Di pilihnya Kabupaten Gresik, sebagai tuan rumah pencanangan vaksinasi PCV tahun 2021. Karena dinilai memiliki sasaran besar, dengan kinerja dan capaian imunisasi rutin yang baik.

Menurut, Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi G. Sadikin, bahwa pencanangan introduksi imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV). Dilaksanakan dengan konsep kombinasi virtual dan tatap muka yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Gresik.

Dalam sambutannya secara virtual, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin mengatakan, imunisasi PCV telah ditetapkan sebagai imunisasi rutin yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia secara bertahap.

“Kami menargetkan introduksi imunisasi PCV dilakukan secara bertahap, dimana pada tahap awal dilaksanakan di daerah risiko tinggi dan tahun 2022 akan diperluas ke seluruh Indonesia,” ujarnya, Selasa (22/6).

“Imunisasi PCV, diberikan kepada setiap anak, usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan, sebanyak 3 dosis,” sambungnya.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar lanjut Menkes terjadi peningkatan prevalensi pneumonia pada balita dari 4,3 persen pada tahun 2013 menjadi 5 persen pada tahun 2018.

“Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019, mencatat sejumlah 551 balita meninggal dunia disebabkan oleh pneumonia. Bahkan, pada bayi bahaya penyakit ini pun jauh lebih besar. Yaitu, dapat menyebabkan kematian dua kali lebih tinggi dibandingkan pada anak usia 1-4 tahun,” tuturnya.

Sementara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Kabupaten Gresik sebagai tuan rumah pencanangam vaksin PCV. Pihaknya berkomitmen, akan mengawal pelaksanaan vaksinasi PCV hingga sesuai dengan target yang dibutuhkan.

“Kami akan minta PKK dan organisasi lainnya, untuk membantu mensosialisasikan kepada masyarakat. PKK harus menjadi pelopor imunisasi PCV ini, karena didalamnya adalah kaum ibu atau perempuan yang tentunya lebih memahami kebutuhan anak-anak,” imbaunya.

“Agar program ini, dapat diterima di masyarakat terutama dalam pemberian vaksin tahap 3 di usia 12 bulan. Perlu dilakukan inovasi yang mengugah atau menarik perhatian masyarakat, agar mau datang untuk mengikuti,” tukasnya.

“Program ini akan berjalan sukses, apabila masyarakat mendukung penuh pelaksanaannya. Di satu sisi Pemkab Gresik juga akan fokus dalam mengawal pelaksanaan vaksinasi ini,” tandasnya. (Mor)