Web Warouw

Dewan Pers Surati Media Online Bergelora.com Karena Judul Ekspresif

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Dewan Pers menegur sebuah media online nasional yakni Bergelora.com karena judul di media tersebut dinilai terlalu ekspresif.

Adanya ‘surat cinta’ terhadap media online tersebut disampaikan Pemimpin Redaksi Bergelora.com, William Warouw atau lebih dikenal dengan nama Web Warouw.

Sebagimana rilis diterima Independensi.com, Pemred Bergelora.com menerima “surat cinta” dari Dewan Pers tanggal 23 Juni 2021 yang diteken Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers, Arif Zulkifli.

Dalam surat bernomor: 500/DP-K/VI/2021 itu, Dewan Pers menyoroti berita di Bergelora.com berjudul “TUH KAAAN…! Prof. Nidom mengingatkan: Mutasi Virus Covid-19 Menggila Karena Vaksinasi” yang diterbitkan pada 22 Juni 2021.

Sesuai fungsi Dewan Pers yang mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik menilai pemberitaan Bergelora.com itu tidak akurat antara judul dan isi tidak tepat.

Dalam badan berita tertulis “Kasus Covid-19 ‘menggila’ karena provokasi yang dilakukan terhadap SARS-Cov-2, virus corona penyebab penyakit itu.

Dampak lonjakan kasus yang terjadi tak terkecuali tampak pada anak-anak”.

Di bagian lain dijelaskan “Provokasi ini maksudnya adalah upaya membunuh virus, misalnya dengan vaksinasi atau pemberian disinfeksi”.

Menurut Arif Zulkifli dalam suratnya, judul menjadi bias terhadap isi berita dan dapat disalapahami pembaca seakan-akan kegiatan vaksinasi untuk menekan naiknya angka keterpaparan Covid-19, berbahaya, apalagi diberi opini “TUH KAAAN…!

Bergelora memiliki kekhasan untuk menampilkan ekspresi di bagian depan setiap judul beritanya, misalnya CIE…CIE…, MANJA AJA NIH…! INSIPIRATIF NIH…! dan sebagainya.

Menanggapi surat Dewan Pers, Pemred Bergelora, Web Warouw mengatakan, pihaknya hanya mengungkapkan kenyataan di lapangan yang sebenarnya juga menjadi pertanyaan banyak orang.

“Saat ini, kan ada vaksinasi dimana-mana, tapi ada lonjakan kasus dimana-mana. Ada juga sudah divaksin tapi tetap kena covid. Apa gunanya vaksin kalau begini? Ini banyak pertanyaan seperti itu. Kami hanya berusaha untuk memberitakan hal seperti itu,” jelas Web Warouw.

Kalau Dewan Pers menilai judul itu bias, kata Web, pihaknya tidak mempermasalahkan dan sudah melakukan perubahan judul sesuai rekomendasi Dewan Pers. “Pertama, itu memang tugas Dewan Pers. Ya…kita kan beritikad baik. Kalau dinilai bias, ya kita sesuaikan. Kedua, disuruh minta maaf juga ke pembaca, ya dengan senang hati kita lakukan. Kalau kita salah atau keliru, sewajarnya kita minta maaf. Semua sudah dilakukan,”katanya.

Redaksi Bergelora.com telah menyampaikan permintaan maaf dan telah mengganti judul “TUH KAAAN…! Prof. Nidom mengingatkan: Mutasi Virus Covid-19 Menggila Karena Vaksinasi” menjadi “APA MAKSUDNYA…? Prof. Nidom Sebut Mutasi Virus Covid-19 Menggila Karena Provokasi”.(Prs)