Kemenkes Antisipasi Varian Delta di Sumatera dan Kalimantan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) –Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah sudah mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Sumatera dan Kalimantan. Lonjakan kasus ini bisa disebabkan varian Covid-19 Delta atau B16172.

“Kami sudah mengantisipasi karena varian Delta ini naiknya sangat cepat. Di mana kira-kira provinsi lain yang ada kemungkinan ke depannya ada kenaikan lonjakan cukup tinggi,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (6/7/2021).

Dia menjelaskan, ada tujuh kabupaten dan kota yang akan mengalami lonjakan kasus Covid-19 di Sumatera dan Kalimantan. Khusus Sumatera, kemungkinan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung.

Sedangkan Kalimantan, kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 akan terjadi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

“Kami sudah lihat ada lima provinsi di Sumatera dan dua provinsi di Kalimantan yang kita harus antisipasi agar kita mempersiapkan dengan baik,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan telah mencatat, kasus varian baru Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 309. Data ini berdasarkan hasil pemeriksaan sekuens genom virus SARS-CoV-2 pada 22 Juni 2021.

Dari total 309 kasus varian baru Covid-19, 254 di antaranya merupakan varian Delta. Sementara sisanya, 49 kasus varian Alpha dan 6 kasus varian Beta.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan 309 kasus varian baru Covid-19 tersebar di 14 provinsi. Namun, khusus varian Delta yang memiliki tingkat penularan sangat tinggi tersebar di sembilan provinsi.

Sembilan provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dengan 96 kasus varian Delta, Jawa Tengah 80, Jawa Barat 48, Jawa Timur 18, Sumatera Selatan 3 dan Kalimantan Tengah 3. Kemudian Kalimantan Timur 3, Banten 2, Kalimantan Selatan 1.

Sementara 49 kasus varian Alfa ditemukan di 10 provinsi. Yakni, DKI Jakarta memiliki 33 kasus varian Alfa, Jawa Barat 6, Jawa Timur 2, Sumatera Utara 2 dan Jawa Tengah 1. Kemudian Sumatera Selatan 1, Bali 1, Kepulauan Riau 1, Riau 1 dan Kalimantan Selatan 1.

Adapun kasus varian Beta hanya tersebar di 3 provinsi yakni DKI Jakarta 4, Jawa Timur 1 dan Bali 1.