JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan sistem irigasi dan jalan akses untuk mendukung program pengembangan food estate sebagai lumbung pangan baru. Selain di Provinsi Kalimantan Tengah, pusat pengembangan hortikultura juga ditetapkan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara dengan program pembangunan jaringan perpipaan untuk irigasi pada kawasan dengan luas sekitar 1.000 hektare (Ha).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci dari program pengembangan food estate adalah ketersediaan air untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya. Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kementan bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern dan terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Untuk tugas pembangunan jaringan irigasi dan air baku pada tahun 2020 sudah selesai dilaksanakan untuk irigasi pada kawasan seluas 50 Ha dari total lahan 200 Ha yang sudah diolah,” kata Menteri Basuki dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan secara daring bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kamis (8/7/2021).
Selanjutnya dikatakan Menteri Basuki, pada tahun 2021 pembangunan intake dan jaringan air baku untuk irigasi dilakukan pada lahan yang sudah diolah seluas 150 Ha, sedangkan sekitar 785 Ha terdapat lahan yang belum dilakukan land clearing. “Jadi total sekitar 37,36% untuk pembangunan intake dan irigasinya,” tutur Menteri Basuki.
Ditambahkan Menteri Basuki, untuk penugasan dukungan land clearing pada lokasi Taman Sains-Teknologi Herbal (TSTH) seluas 200 Ha, Kementerian PUPR telah melakukan lelang dengan progress saat ini sudah tahap penentuan pemenang dan akan segera melakukan pekerjaan di lapangan. “Mudah-mudahan akhir Juli 2021 ini sudah mulai bekerja di lapangan untuk land clearing,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga mengungkapkan telah melakukan diskusi dengan para pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait penggunaan teknologi irigasi yang tepat pada kawasan Food Estate Humbang Hasundutan. “Terdapat perubahan sistem irigasi dari Big Gun Sprinkler ke Drip Irrigation (irigasi tetes), untuk teknologi big gun sprinkler akan dibawa ke lokasi rencana Food Estate Belu, NTT,” katanya.
Pembangunan infrastruktur PUPR untuk pengembangan Food Estate Humbahas dilakukan secara bertahap mulai 2020-2023 meliputi Bidang Sumber Daya Air dengan total anggaran Rp 406,9 miliar dan konektivitas sebesar Rp 619,1 miliar.
Selain Sumber Daya Air, Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan Jalan Akses Kawasan Food Estate 1.000 Ha sepanjang 8,59 Km yang dilaksanakan pada Maret –Agustus 2021 dengan biaya Rp. 69,97 miliar dengan progres saat ini mencapai 27,6%.
Selain itu juga dilakukan pembangunan Jalan Akses Taman Sains Teknologi Herbal (TSTH) sepanjang 9 km yang dilaksanakan pada Maret –Desember 2021 dengan biaya Rp. 71,93 miliar dimana progres saat ini mencapai 23,4%.
Selanjutnya juga dilakukan pembangunan Jembatan Akses TSTH dan Kawasan Food Estate 1.000 Ha sepanjang 50 meter yang dilaksanakan pada Maret – September 2021 dengan biaya Rp. 16,01 miliar dimana progres saat ini mencapai 38,1%. Sementara untuk rencana Pembangunan Jalan Akses TSTH sepanjang 5,7 Km akan dialokasikan melalui usulan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masih dalam proses pembahasan dengan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Untuk jalan kawasan sudah berjalan dengan baik. Untuk jalan akses TSTH kami sudah ajukan ke Dirjen Anggaran Kemenkeu untuk dilaksanakan melalui program PEN. Sedangkan untuk rencana pembangunan gedung riset, Ibu Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR sudah bertemu dengan perwakilan BPPT, desainnya selesai akhir Juli/Agustus 2021 nanti, setelah itu kami akan lelangkan pekerjaannya,” ungkap Menteri Basuki. (Adv/wst)