JAKARTA (Independensi.com) –Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap, kebutuhan dokter dan perawat untuk menangani pasien Covid-19. Ada kekurangan sekitar 2.900 dokter dan 20 ribu perawat. Kebutuhan dokter dan perawat ini khususnya untuk di provinsi Bali, Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dia menjelaskan, rinciannya tenaga dokter masih ada kekurangan sekitar 2200-2900 dokter. Ia meminta ada percepatan proses administrasi dokter yang sedang menjalani internship.
“Untuk pertumbuhan 30 persenan ini kita kekurangan sekitar 2.200-2.900 dokter,” katanya saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7).
Budi mengungkap, ada 3.900 dokter yang akan menyelesaikan internship. Dia berharap proses administrasi dipercepat supaya bisa langsung diterjunkan untuk merawat pasien Covid-19.
“Ternyata akan ada 3.900 dokter yang akan selesai internship nah ini akan kita percepat seluruh proses administrasinya sehingga mereka bisa masuk ke rumah sakit untuk bisa merawat pasien Covid,” jelasnya.
Sementara kekurangan tenaga perawat ada sekitar 16-20 ribu perawat. Kemenkes menemukan ada sekitar 19 ribu perawat yang sudah lulus sekolah tetapi belum lulus uji kompetensi.
“Kita sudah petakan kira-kira perawat yang sudah yang sudah selesai sekolah tapi belum lulus uji kompetensi di tingkat akhir ada sekitaR 19.000-an,” ujar Budi.
Untuk itu, Kemenkes akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempercepat para perawat yang belum lulus uji kompetensi ini supaya bisa langsung terjun ke lapangan.
“Jadi saya sudah minta agar tim kami berbicara dengan Kemendikbud sudah dilakukan pembicaraan agar kita bisa mengakselerasi teman-teman perawat bisa masuk ke lapangan dan kalo bisa yang mereka lakukan dihitung sebagai kreditnya mereka karena mereka sudah praktek, ini harusnya bisa dimasukan sebagai salah satu parameter penilaian ketika mereka lulus,” tuturnya.