JAKARTA (IndependensI.com) – Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA), menggelar “Diskusi Reboan-Strategi Percepatan Vaksin”. Hadir dalam diskusi yang dilakukan secara daring itu Ketua Umum KITA KH Maman Imanulhaq, Ketua Majelis Hikmah Taufik Rahzen, Bendahara Umum KITA Camelia Lubis dan dr Nissa sebagai narasumber.
KH Maman dalam sambutannya mengatakan, percepatan vaksinasi perlu didorong untuk segera mengentaskan pandemi dari bumi Nusantara. Oleh sebabnya Anggota DPR RI Komisi VIII ini mendukung upaya kolaborasi yang dilakukan pemerintah dengan sektor privat.
“Program vaksinasi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, perlu dukungan kongkret dari masyarakat untuk membangun sentra-sentra vaksin,” kata KH Maman Imanulhaq yang akrab disapa KM.
Dalam kesempatan itu pula KM menegaskan bahwa KITA berkomitmen untuk membantu percepatan vaksin dengan membentuk sentra-sentra vaksin di sejumlah daerah.
Sementara itu Ketua Muslimat NU Subang, Iis Mamah Salamah mengaku terkendala dalam upanya membantu program percepatan vaksin. Kendala utama yang dirasakannya adalah soal ketersediaan vaksin di daerah khususnya Subang.
“Kami dari Kabupaten Subang merasa banyak kesulitan bagi masyarakat untuk mendaparkan vaksin karena kekosongan stock,” ujar Iis.
Taufik Rahzen yang menutup diskusi mengingatkan kepada pemerintah untuk lebih memberdayakan Puskesmas daripada bertumpu pada organisasi militer. Taufik khawatir, peningkatan aktivitas militer dalam kegiatan sipil mencederai demokrasi.
Taufik pun mencentuskan ‘Vaksin Akal Budi’ untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap pandemi. Masyarakat perlu diberikan pemahaman kehidupan dalam normalitas baru.
“Vaksin Akal Budi ini yang sangat dibutuhkan. Vaksin akal budi adalah bagaimana kita bisa hidup dalam normalitas baru,” kata Taufik Rahzen menutup. (Chs)