JAKARTA (Independensi.com) – Demam digital banking terus melanda pasar dan industri perbankan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari kondisi pandemi COVID19 yang rupanya justru mendongkrak transaksi digital di masyarakat, seiring dengan keterbatasan mobilitas akibat berbagai penyekatan dan seruan untuk sebisa mungkin tetap di rumah saja. Kini secara perlahan, satu per satu bank digital pun muncul dan mulai eksis di pasar nasional. Sebut saja Bank Jago dan Bank Aladin, yang mencoba ‘menggoyang’ beberapa pemain lama di ceruk pasar digital, seperti Digibank milik Bank DBS dan juga Jenius milik Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). “Meski memang trennya ke arah sana, apakah BTN (PT Bank Tabungan Negara Tbk) ke depan akan menjadi bank digital? Jawabannya: tidak. Kami tidak akan menjadi bank digital full, tapi lebih akan ke arah mengakuisisi, atau ada modal ventura yang lain dan sebagainya, yang mungkin bisa saja kami arahkan ke sana (bank digital),” ujar Digital Channel Ecosystem Development Department Head Bank BTN, Zulkarnain, saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Virtual Seri 3, yang diadakan oleh Independensi.com, Kamis (12/8).
Alih-alih berlomba menjadi bank digital, Zulkarnain kembali menegaskan komitmen BTN untuk terus berkembang menjadi bank hipotek (mortgage bank) di kawasan Asia Tenggara. Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ingin melakukan refocusing terhadap BTN sebagai mortgage bank yang dapat diandalkan dalam menjawab tingginya kebutuhan hunian masyarakat Indonesia. Bahkan, Menteri BUMN, Erick Thohir, secara tegas pernah meminta BTN untuk berhenti menggarap bisnis kartu kredit dan produk-produk consumer banking lainnya agar dapat fokus menjalankan perannya sebagai mortgage bank. “Biarkan yang berbisnis kartu kredit dan consumer (banking) itu Bank Mandiri saja. BTN tidak usah ikut-ikutan. Banyak sekali rumah, hunian, yang dibutuhkan oleh bangsa ini, oleh generasi muda Indonesia. Kita mau BTN menjadi mortgage bank yang terdepan dalam menggarap sektor perumahan ini,” ujar Erick, dalam kesempatan terpisah.
Dengan memilih fokus sebagai mortgage bank terdepan di Indonesia, menurut Zulkarnain, pihaknya optimistis bakal dapat mengejar target untuk tampil sebagai The Best Mortgage Bank In Southeast Asia dalam empat tahun mendatang. Dalam mewujudkan target tersebut, BTN akan terus berbenah dengan mengikuti segala dinamika dan perubahan yang ada di pasar dan masyarakat secara keseluruhan. Salah satunya adalah tuntutan bagi perbankan untuk menyesuaikan diri di tengah gelombang digital banking yang dalam masa pandemi COVID19 ini justru seolah menemukan momentum perkembangan yang cukup signifikan. “Jadi tetap kami akan menuju dan terus memperkuat layanan digital banking, yang itu dalam rangka mengejar target kami sebagai The Best Mortgage Bank In Southeast Asia in 2025. Jadi digitalisasi bagi kami lebih sebagai salah satu alat, salah satu strategi untuk mewujudkan target itu,” tegas Zulkarnain.
(TSP)