foto birkompu

Kementerian PUPR Rampungkan Sejumlah Infrastruktur di Kawasan Wisata Danau Toba, Tingkatkan Daya Tarik Sebagai Destinasi Wisata Unggulan

Loading

JAKARTA (Independensi.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara sebagai destinasi wisata unggulan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR sudah menyusun Program Pengembangan KSPN Danau Toba secara terpadu.

“Program tersebut merupakan program terpadu dari seluruh sektor yang sudah kita survei, termasuk kawasan Kaldera, untuk menarik investor kita akan programkan pembangunan jalan untuk mengubah wajah kawasan Danau Toba menjadi lebih tertata,” kata Menteri Basuki.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menyatakan, saat ini telah terdapat sejumlah pekerjaan penataan kawasan di Danau Toba yang rampung hingga akhir tahun 2021, salah satunya adalah Penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir dengan Pagu DIPA 2020-2021sebesar Rp57,9 miliar.

“Saat ini progres fisik penataan kawasan di dua kampung yang dibuat secara tradisional tersebut sudah 97,6% dengan target penyelesaian akhir September 2021,” kata Diana.

Kedua desa tersebut selama ini dikenal sebagai desa wisata yang kerap disambangi wisatawan. Selain sebagai pusat tenun, di kawasan Huta Raja juga masih terdapat Rumah Adat Batak Samosir atau Rumah Gorga. Ruang lingkup penataan adalah perbaikan kondisi rumah gorga dan lingkungannya. Sedangkan Kampung Huta Siallagan merupakan kampung yang terkenal akan batu persidangannya.

Pulau Samosir, Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu destinasi dalam KSPN/DPSP Danau Toba terkenal dengan keindahan alamnya dan keunikan budaya, termasuk pembuatan kain tenun Ulos khas Sumatera Utara yang dibuat secara tradisional. Kegiatan produksi tenun ulos yang menampilkan kearifan lokal juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis domestik dan mancanegara. Sebagai upaya mempertahankan seni dan budaya lokal dalam produksi tenun ulos.

Diana menambahkan, saat ini penataan yang juga akan segera rampung adalah penataan Pantai Bebas Parapat Kabupaten Simalungun, yang terbagi menjadi tiga pekerjaan yakni penataan pantai, pembangunan ruang terbuka publik, dan penataan gerbang. “Saat ini progres fisiknya sebesar 93,09% dengan target penyelesaian akhir Oktober 2021,” kata Diana.

Selain penataan kawasan, Diana menyatakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur penunjang permukiman lainnya, yakni pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sidikalang Kabupaten Dairi dan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) SPAM IKK Merek berkapasitas di 20 liter/detik di Kabupaten Karo dengan anggaran untuk IPA Rp 10,7 miliar dan perpipaan 18,17 miliar melalui skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2020-2021.

Sedangkan yang dalam tahap penyelesaian adalah pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Parapat Kabupaten Simalungun dengan progres 60% target selesai akhir November 2021, pembangunan jaringan perpipaan SPAM IKK Paranginan Mendukung dengan progres 51,58% target selesai akhir Desember 2021, dan pembangunan toilet di Kabupaten Dairi dengan progres 13,92% yang ditargetkan rampung akhir Desember 2021. (wst)