JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menandatangani prasasti tanda selesainya pembangunan infrastruktur utama pendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Provinsi Papua. Infrastruktur dibangun adalah 15 tower Rumah Susun (rusun) yang dimanfaatkan sebagai tempat tinggal atlet dan official, 7 arena pertandingan PON XX, Jembatan Youtefa serta Monumen Kapsul Waktu dan 2 Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Pembangunan 15 tower rusun telah dimulai sejak 2018 dengan total anggaran senilai Rp299 miliar yang tersebar di Kabupaten Jayapura sebanyak 5 tower, Kota Jayapura 5 tower, dan Kabupaten Merauke 5 tower dengan total kapasitas 2.000 orang.
Selanjutnya 7 venue PON dibangun dengan APBN Kementerian PUPR, yakni venue Akuatik dan Istora Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena Cricket dan Lapangan Hoki (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu serta 3 venue tambahan, yakni arena Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan. Selain itu juga penandatanganan prasasti Jembatan Youtefa di Jayapura, PLBN Skouw di Jayapura serta PLBN Sota dan Monumen Kapsul Waktu di Merauke.
Dalam sambutannya, Menteri Basuki menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Balai di lingkungan Kementerian PUPR di Provinsi Papua yang telah bekerja keras bersama mitra kerja dalam menyelesaikan pembangunan berbagai infrastruktur tersebut, termasuk sarana dan prasarana PON XX di Papua secara tepat waktu.
“Terdapat 7 venue PON XX yang akan diresmikan Bapak Presiden dan semuanya dapat digunakan untuk pertandingan berstandar internasional. Untuk itu terima kasih atas kerja kerasnya,” kata Menteri Basuki.
Menurut Menteri, prasasti merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun, dimana tertera pula nama kontraktor dan konsultan tambah Menteri Basuki.
Selain itu, capaian penyelesaian sarana dan prasarana PON Papua tidak bisa diwujudkan dari hasil kerja satu orang maupun satu unit organisasi (unor), melainkan kerja sama tim yang melibatkan banyak pihak. “Tidak ada satu pun hasil kerja yang bisa diklaim bahwa merupakan hasil sendiri, baik individu, jadi saya tekankan tetap jaga dan tingkatkan kerja sama tim (teamwork),” ujar Menteri Basuki.
Dalam arahannya, Menteri Basuki juga menekankan kepada seluruh pegawai di lingkungan Kementerian PUPR agar tetap menjaga kredibilitas dan kepercayaan dalam menjalankan amanat pembangunan infrastruktur. “Saya sampaikan tugas Kementerian PUPR adalah membelanjakan uang negara untuk pembangunan infrastruktur. Tolong hari-hati betul dalam membelanjakan uang negara, jangan sampai ada kekeliruan. Integritas dan karakter harus dijaga betul,” tutur Menteri Basuki.
Usai penandatanganan prasasti, Menteri Basuki meninjau seluruh venue yang telah selesai dibangun Kementerian PUPR. Menteri Basuki berpesan kepada Pemerintah Daerah maupun masyarakat Papua untuk menjaga dan memanfaatkan infrastruktur dengan sebaik-baiknya.
Hadir mendampingi Menteri Basuki, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Cornelis Sagrim, Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Nimbrot Rumaropen, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua Edu Melki Paulus Sasarari, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Papua I Ditjen Perumahan Faisal Soedarno, Dirut PT Nindya Karya (Persero) Haedar A Karim, Dirut PT Pembangunan Perumahan (Persero) Novel Arsyad dan Direktur Gedung PT. PP Anton Satyo Hendriatmo (wst)