JAKARTA (Independensi.com) – Seusai menyelesaikan agenda pada Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melanjutkan kunjungan kerja ke Turki, Kamis (4/11/2021). Kunjungan kerja ini sebagai tindaklanjut dari kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beberapa waktu lalu dan menyiapkan kerangka kerja sama yang akan diusulkan menjadi salah satu topik pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada awal Februari 2022 nanti.
Dalam kunjungan kerja ke Turki, Menteri Basuki akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk kerja sama di bidang infrastruktur serta mengunjungi beberapa infrastruktur yang ada di Turki untuk membuka peluang kerjasama yang saling menguntungkan antar kedua negara.
Setibanya di Ankara, Turki, Menteri Basuki langsung mengadakan pertemuan dengan Direktur Islamic Development Bank (IDB) Turki Saleh Jelassi. Agenda yang dibahas mencakup dukungan skema Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), proyek pengolahan limbah untuk energi (waste to energy), dan peningkatan kapasitas SDM melalui pertukaran pengalaman.
Dalam pertemuan tersebut Menteri Basuki menyampaikan penjelasan terkait skema Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang telah berjalan dalam berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.
“Kami di Indonesia sudah familiar dengan skema KPBU, selain itu kami juga membutuhkan dukungan untuk pembangunan, antara lain melengkapi beberapa ruas utama pada Jalan Tol Trans Sumatera dengan skema KPBU,” ujar Menteri Basuki.
Direktur IDB Turki Saleh Jelassi menyatakan, IDB sangat mendukung semua pelaksanaan proyek infrastruktur dengan skema KPBU dan menyampaiman bahwa dirinya akan segera bertugas di Jakarta, Indonesia dalam waktu dekat. “IDB saat ini berfokus di sektor kesehatan. Khusus di Kementerian PUPR, IDB telah mendukung proyek peningkatan kualitas kawasan kumuh (slum upgrading) di Ditjen Cipta Karya. Kami akan tindaklanjuti hasil pertemuan siang ini di Jakarta,” ujarnya.
Agenda selanjutnya peninjauan Ankara PI Makina & ERG, sebuah perusahaan produsen alat konstruksi sekaligus kontraktor Turki yang banyak membangun jalan tol dan bendungan. Kunjungan kerja diakhiri dengan peninjauan Command Center Ankara Nigde Highway.
Dipandu oleh Dubes RI untuk Turki M. Lalu Iqbal, Menteri Basuki melanjutkan agenda dengan meninjau kantor KBRI Turki di Ankara yang sedang dibangun di Jalan Sukarno.
Esoknya Menteri Basuki diagendakan akan menyaksikan penandatanganan surat komitmen (LOI) rencana kerja sama antara PT Nindya Karya dan Uçgen Proje. Kemudian akan dilanjutkan pertemuan Menteri PUPR dengan Turkish Contractors Association (TCA).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga direncanakan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Turki H.E Dr. Mehmet MUŞ untuk membahas berbagai kemungkinan kerja sama ke depan dalam bidang infrastruktur.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki dalam kunjungan ke Turki, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, Dirjen Bina Konstruksi Yudha Mediawan, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Staf Khusus Menteri PUPR Firdaus Ali, Direktur Utama PT. Brantas Abipraya Sugeng Rochadi, Direktur Utama, PT Nindya Karya (Persero) Haedar Sahrir Djabir(wst)