JAKARTA (Independensi.com) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerjasama dengan GP Ansor menggarap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Program pengembangan UKM yang digarap BNI adalah mendorong inklusi keuangan dan pembiayaan kepada UMKM Sahabat Ansor, yang merupakan tindak lanjut dan implementasi
Memorandum of Understanding (MoU) antara GP Ansor dengan BNI pada Juni 2021 lalu.
Adapun MoU tersebut meliputi kerja sama terkait Pembiayaan kepada UMKM GP Ansor, Penawaran bisnis Keagenan BNI kepada UMKM binaan GP Ansor, dan Pendampingan usaha UMKM binaan GP Ansor.
Pada kolaborasi ini, BNI memberikan pelatihan pendampingan kepada UMKM GP Ansor di 34 Provinsi Indonesia yang dimulai pada 5 Oktober 2021 dan berakhir di Manado, Sulawesi Utara.
Rangkaian pelatihan pendampingan kepada UMKM GP Ansordi Manado ini dilaksanakan pada Jumat (10 Desember 2021).
Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal menjelaskan, UMKM berperan penting bagi perekonomian nasional karena sekitar 60% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional disumbang oleh sektor UMKM. UMKM juga menyerap sekitar 97% dari total tenaga kerja Indonesia.
“Kami menyadari segmen UMKM merupakan salah satu mesin pertumbuhan penting bagi ekonomi Indonesia. Karena itu, diperlukan pengembangan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk dapat meningkatkan kapasitasnya,” ujarnya.
Setidaknya ada empat hal utama yang menjadi fokus BNI dalam membantu UMKM, yaitu Akses permodalan, Akses layanan keuangan, Akses teknologi dan informasi; serta Akses pemasaran.
Untuk akses permodalan, BNI meluncurkan Xpora sebagai one stop shopping solution hub agar UMKM binaan GP Ansor juga bisa meningkatkan kapabilitas, mendapatkan akses pengetahuan digital, hingga memperluas pasar ke mancanegara (Go Global).
“Kepada UMKM binaan GP Ansor ini, BNI juga telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat dengan skema khusus yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi UMKM binaan setelah memenuhi kriteria yang ditetapkan,” ujar Iqbal.
Dari sisi Akses ke Layanan Keuangan, UMKM binaan GP Ansor juga bisa mengoptimalkan perangkat layanan BNI yang sejalan dengan trend teknologi terkini, seperti EDC, BNI Direct, Mobile Banking, hingga QRIS.
Perusahaan juga memiliki program Agen46 sebagai program inklusi keuangan BNI tanpa kantor cabang bank (branchless banking) kepada masyarakat unbanked.
“Dari dukungan Teknologi dan Informasi, BNI juga cukup relatif unggul dengan peers, terbukti dengan adanya 260 API Services yang dimiliki oleh BNI. Dan digunakan lebih dari 3.000 partner yang dapat membantu UMKM untuk mereka meningkatkan kualitas manajemen dan operasional usahanya,” ujarnya.
Sementara untuk kemudahan Akses pasar dan pembeli, BNI telah berkolaborasi dengan ICSB, SMESCO, KEMENKOP, KEMENDAG, PADI UMKM, Shopee, bizmarket, hingga GAPMMI. “Semoga melalui rangkaian pelatihan pendampingan antara BNI dengan GP Ansor ini, dapat memberikan banyak manfaat khususnya untuk UMKM binaan GP Ansor agar lebih produktif, memiliki daya saing yang tinggi, inovatif serta berbasis teknologi,” pungkas Iqbal. (hpr)