foto birkompu

Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Pusat Penelitian Herbal dan Holtikultura

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pemerintah mulai membangun Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) berlokasi di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut) yang dirancang sebagai pusat riset dan inovasi pengembangan herbal dan hortikultura, satu diantaranya untuk menghasilkan bibit lokal yang unggul untuk mendukung program Food Estate di Sumatera Utara.

Dimulainya pembangunan tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking), pada Kamis (23/12/2021) oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Turut mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya mengatakan,”Di pusat herbal ini akan dilakukan penelitian pengembangan bibit hortikultura yang berkualitas tinggi. Kawasan itu juga akan menjadi pusat bibit herbal dan hortikultura yang hasilnya untuk masyarakat Indonesia.”

“Pusat bibit seluas 10.000 hektar ini akan mendukung program ketahanan pangan nasional. Selanjutnya akan dikembangkan juga lahan pertanian seluas 2.000 hektar untuk tanaman singkong, jagung dan ubi,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengatakan, Bapak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah memerintahkan jajarannya untuk membangun infrastruktur mendukung TSTH2 sebagai kawasan riset dan inovasi teknologi pemanfaatan dan pengembangan tanaman obat (herbal) dan hortikultura yang bertaraf internasional.

“THST2 ini merupakan program prioritas nasional dalam pengembangan lumbung pangan nasional. Kementerian PUPR mendukung penuh dengan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pelestarian lingkungan,” terang Wamen Wempi.

“Kementerian PUPR telah melakukan land clearing pada lokasi TSTH2, yang selanjutnya sedang dilakukan pembangunan jalan dan akan dibangun gedung riset serta pendukungnya. Kementerian PUPR berkomitmen untuk menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Wamen Wempi.

Pembangunan TSTH2 dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Ditjen Cipta Karya secara bertahap mulai tahun 2021 hingga April 2023. Dimulai tahun 2021, Kementerian PUPR akan melaksanakan pembangunan tahap 1 selama 16 bulan berdasarkan dokumen kontrak pembangunan TSTH2 Pollung yang dokumen perencanaannya telah diserahkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama BRIN pada bulan Agustus 2021 yang lalu.

Pada tahap I yang akan dibangun antara lain Gedung Riset Pertanian, Gedung Riset Herbal I, Gedung Smart Green House, Gedung Screen House, Ruang Kontrol Pertanian, Gedung Mess Karyawan, Gerbang dan Pos Satpam, Area Parkir serta pagar keliling di lahan seluas 30 Ha. Selaku kontraktor pelaksana adalah PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp82,2 miliar dan KSO Yodya Harawana selaku konsultan manajemen konstruksi dengan nilai kontrak Rp2,3 miliar.

Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional melakukan pembangunan Jalan Akses Taman Sains Teknologi Herbal (TSTH) sepanjang 9 km yang dilaksanakan sejak 5 Maret – 29 Desember 2021 dengan biaya Rp78,93 miliar dimana progres saat ini mencapai 76,77%.

Selanjutnya telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Akses TSTH dan Kawasan Food Estate sepanjang 2 x 25 meter yang dilaksanakan pada Maret – September 2021 dengan biaya Rp16,01 miliar dimana progres saat telah 100% selesai.

Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Bina Penataan Bangunan Boby Ali Azhari, Kepala Balai Prasarana Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Syafriel Tansier, Kepala Balai Besar Jalan Nasional (BPJN) Sumatera II Medan Selamat Rasid. (wst)