JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), meninjau kesiapan peresmian Bendungan Bintang Bano sebagai bendungan multifungsi di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Rabu (12/1/2022).
Menteri Basuki mengatakan, Bendungan Bintang Bano akan menjadi bendungan ketiga di NTB yang diresmikan Presiden Jokowi setelah Bendungan Tanju pada tahun 2018 dan Bendungan Mila pada tahun 2019. “Bendungan ini juga yang terbesar dari sisi kapasitas tampungnya di NTB dengan volume 76 juta m3,” kata Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, total terdapat enam bendungan di NTB yang dibangun pada masa Pemerintahan Presiden Jokowi. “Setelah Bendungan Tanju dan Mila, tiga Bendungan yakni Beringin Sila, Tiu Suntuk dan Meninting kini tengah dibangun,” kata Menteri Basuki.
Enam bendungan tersebut dikatakan Menteri Basuki merupakan bagian dari 61 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia, sesuai dengan visi misi Presiden Jokowi untuk ketahanan pangan, dimana kunci utamanya adalah air, disamping lahan/sawah, benih, pupuk, dan petani.
“Bendungan multifungsi Bintang Bano manfaatnya untuk irigasi lahan pertanian seluas 6.700 ha, dimana 4.200 ha dulunya tadah hujan dan belum diolah dengan baik. Diharapkan dengan adanya bendungan ini akan bisa ditanami padi 2 kali dalam setahun,” kata Menteri Basuki.
Selanjutnya ditambahkan Menteri Basuki, Bendungan Bintang Bano yang dibangun dengan total anggaran Rp1,44 triliun dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya – PT Hutama Karya – PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) juga difungsikan untuk mengurangi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53%.
“Berdasarkan laporan dari Pak Bupati Sumbawa Barat dan Wakil Bupati, saat terjadi hujan besar di daerah Taliwang, Sumbawa Barat sudah tidak terjadi banjir lagi. Apalagi nanti kalau Bendungan Tiu Suntuk selesai juga akan menambah daya kendali banjir,” tutur Menteri Basuki.
Selain itu, bendungan ini juga difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk 7 kecamatan di Sumbawa Barat berkapasitas 550 liter/detik. “Juga terdapat potensi penghasil listrik dari tenaga air sebesar 6,6 MW, dan juga belum nanti ditambah panel surya terapung (floating panel). Terakhir sudah pasti potensi pariwisata, untuk itu insyaAllah peresmiannya dengan menaiki perahu naga,” tutur Menteri Basuki.
Dalam tinjauan tersebut, Menteri Basuki juga berpesan untuk terus dilakukan penghijauan di seluruh bagian bendungan sebagai upaya konservasi lingkungan. “Termasuk bagian tebing yang dibeton juga ditanami tanaman merambat agar kembali alami,” pesannya.
Terakhir Menteri Basuki mengungkapkan, pada tahun 2022 ditargetkan akan terdapat 9 bendungan yang akan diresmikan, termasuk salah satunya Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa berkapasitas 27 juta m3. “Sesuai rencana kontrak akan selesai pada tahun 2022 dengan progres saat ini 70%,” ujarnya.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut Bupati Sumbawa Barat H. W Musyafirin dan Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR bidang Teknologi, Industri & Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Kementerian PUPR Airlangga Mardjono, dan Kepala BWS Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi, serta Direktur Utama PT. Brantas Abipraya Sugeng Rochadi dan Direktur Utama PT. Hutama Karya Budi Harto. (wst)