JAKARTA (Independensi.com) – Komite II DPD- RI mengapresiasi capaian kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021. Salah satunya, kinerja pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian dengan serapan sebesar Rp.85,62 triliun atau realisasinya mencapai 122,31 persen.
“Kementan selama tiga tahun berturut- turut berhasil tidak melakukan impor beras dan jagung. Realisasi pelaksanaan anggaran Kementan pada tahun 2021 juga meningkat hingga mencapai 97,28 persen,” ucap Ketua Komite II DPD Yorrys Raweyai dalam Rapat Kerja (Raker) Komite II DPD-RI di Senayan, Jakarta, Senin (31/1).
Yorrys juga menambahkan ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Nilai ekspor kumulatif Januari-Desember 2021 mencapai Rp 625,04 triliun atau meningkat 38,68 persen dibandingkan tahun 2020 yang nilainya sebesar Rp 451,77 triliun.
“Kita juga ingin memberikan apresiasi karena Kementan menjadi salah satu Kementerian yang paling melibatkan Komite II pada setiap kegiatan di daerah sehingga kami seringkali kewalahan karena jatuhnya Pak Menteri terlalu banyak dilapangan sementara kami terbatas sekali anggotanya,”tambahnya.
Anggota Komite II DPD-RI, Stefanus B.A.N.Liow mengatakan Kementan sudah selayaknya mendapatkan apresiasi atas upaya pembangunan sektor pertanian yang bisa dirasakan petani. Kementan selalu tanggap dalam menindaklanjuti masukan yang diberikan dalam pengembangan usaha pertanian salah satunya pengembangan ekspor bunga krisan Sulawesi Utara.
“Kami juga mendapatkan aspirasi dari Minahasa Utara, Minahasa Selatan bahwa mereka salut dan bangga Pak atas upaya Kementan dalam menggencarkan program padat karya, usaha-usaha pertanian yang melibatkan tenaga kerja lokal pada masyarakat setempat,” ujar Stefanus yang merupakan senator asal Sulawesi Utara.
Dikesempatan yang sama, Anggota Komite II DPD – RI Angelius Wake Kako sangat salut dan luar biasa atas pemikiran global Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terkait climate change yang menjadi kekhawatiran dunia. Menurutnya, Indonesia memang harus serius menyikapi hal tersebut dan Kementan sudah menyusun program kerja 2022 dengan memperhitungkan dampak iklim terhadap sektor pertanian.
“So Don’t Stop Komandan Pak Menteri, lanjut terus kita optimis bisa memiliki dunia karena pertanian adalah masa depan,” tutup Angelius.(wst)