foto birkompu

Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan Sejumlah Infrastruktur di Food Estate Humbang Hasundutan, Wujudkan Ketahanan Pangan

Loading

JAKARTA (Independensi.com)   – Untuk mendukung cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 dan mewujudkan ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan sejumlah infrastruktur untuk mendukung program pengembangan food estate. Selain di Kalimantan Tengah, food estate juga dibangun di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan untuk menghadapi tantangan krisis pangan, Kementerian PUPR melaksanakan pengembangan dan pengelolaan food estate berkelanjutan  untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Food estate merupakan arahan Presiden Joko Widodo sebagai prioritas untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui ketahanan pangan nasional,” kata Menteri Basuki.

Kementerian PUPR mendukung pengembangan food estate 1.000 ha dan Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH) di Kabupaten Humbang Hasundutan melalui pembangunan infrastruktur di bidang sumber daya air, konektivitas dan penataan kawasan.

Di bidang sumber daya air pada TA 2022 akan melanjutkan pembangunan jaringan irigasi tetes hingga terpenuhi area layanan irigasi tetes efektif seluas 200 ha. Ruang lingkup pekerjaan meliputi pemasangan jaringan pipa manifold (kuarter), sedangkan pipa lateral/emitter (sub kuarter) diusulkan dilaksanakan oleh investor. Selanjutnya, penyediaan air baku TSTH untuk melayani area 35 ha dengan sistem golongan dan pembagian berkala. Saat ini debit yang tersedia sebesar 9,5 liter/detik, cukup untuk 19 ha.  Kegiatan ini akan dilelang pada akhir Maret 2022 dan mulai konstruksi pada Juni 2022.

Sebelumnya pada TA 2021 Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan jaringan perpipaan Blok 2A sepanjang 12 km dengan luas lahan efektif 126,6 ha senilai Rp40,2 miliar. Kemudian pembangunan jaringan air baku irigasi perpipaan Blok 2 B1 sepanjang 3,5 km dengan luas lahan efektif 369 ha senilai Rp9,6 miliar. Pembangunan jaringan air baku irigasi perpipaan Blok 2 B2 sepanjang 8 km dengan luas lahan efektif 369 ha senilai Rp31,1 miliar. Terakhir pembangunan jaringan air baku irigasi perpipaan Blok 2 C sepanjang 8 km dengan luas lahan efektif 253 ha senilai Rp29,1 miliar saat ini progresnya 97%.

Di bidang konektivitas pada TA 2021 telah diselesaikan pembangunan jalan akses kawasan food estate sepanjang 8,6 km senilai Rp69,97 miliar. Selanjutnya, jembatan akses kawasan food estate dan TSTH masing-masing sepanjang 25 m senilai Rp16,04 miliar. Kemudian telah diselesaikan pembangunan jalan akses TSTH segmen 1 sepanjang 9 km senilai Rp71,93 miliar.

Pembangunan jalan akses TSTH ini dilanjutkan dengan segmen 2 sepanjang 5,7 km, saat ini progres fisiknya 36,24%. Proyek senilai Rp 37 miliar ini dimulai pada September 2021 dan ditargetkan selesai pada April 2022. Selain pekerjaan di atas, akan dilaksanakan pekerjaan pembangunan jalan utama dalam kawasan food estate sepanjang 15,6 km, saat ini tengah dilakukan penyiapan readiness criteria oleh pemerintah daerah setempat.

Di bidang penataan kawasan, Kementerian PUPR membangun Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH) pada 2021-2023 dengan anggaran Rp 82,3 miliar. Ruang lingkup penataan meliputi pembangunan gedung riset pertanian dan herbal, mess karyawan, rumah kontrol pertanian, screen house, smart greenhouse. Saat ini progres pelaksanaan sebesar 2,9%. Pembangunan ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya dan manajemen konstruksi PT Yodya Karya.

TSTH ini akan digunakan sebagai pusat riset dan inovasi pengembangan herbal dan hortikultura yang digunakan untuk penelitian pengembangan bibit hortikultura yang berkualitas tinggi dan bertaraf internasional. (wst)