JAKARTA (Independensi.com) – Di sela-sela kegiatan World Water Forum (WWF) ke-9 di Dakar, Senegal, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Selasa (22/3/2022) mengunjungi Paviliun Indonesia yang menampilkan sejumlah informasi terkait kebudayaan dan kebijakan terkait pengelolaan air di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Basuki bersama sejumlah delegasi dari Indonesia dan negara lainnya memainkan bersama alat musik Angklung, yang merupakan alat musik tradisional dari Jawa Barat.
Para anggota delegasi berbagai negara tampak antusias dan gembira memainkan alat musik dengan nada nya masing-masing. WWF ke-9 tahun 2022 di Dakar ini juga ajang promosi untuk WWF ke-10 tahun 2024 di Bali, sekaligus promosi pariwisata dan event G20 2022 di Bali.
Di lokasi Paviliun Indonesia, selain atraksi angklung, diadakan beberapa pertemuan dengan mitra strategis seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Air Usnomali Usmonzoda dan Wakil Pertama Menlu Tajikistan, serta pertemuan dengan perwakilan Asian Leader, Karishma Oodison dari India dan African Leader dari youth forum World Water Council (WWC).
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, dari hasil pertemuan Pemerintah Tajikistan mengundang Menteri PUPR hadir di acara 2nd High Level International Conference on Decade for Action “Water for Sustainable Development” (2018-2028) yang akan diselenggarakan di Dushanbe, Tajikistan pada 6 hingga 9 Juni 2022.
“Sebagai tuan rumah WWF ke-10 Tahun 2024 yang akan datang di Bali, Indonesia adalah salah satu negara pemangku kepentingan terpenting dalam bidang pengelolaan Sumber Daya Air. Indonesia diharapkan berkiprah dalam berbagai event penting dalam rangka agenda setting sebelum WWF 2024 sebagai puncak dari proses pembahasan dan negosiasi,” kata Endra.
Sedangkan untuk pertemuan dengan youth forum diwakili Generasi Muda PUPR, perwakilan UGM dan profesional muda BUMN membahas persiapan Indonesia untuk WWF ke-10 di Bali, khususnya menekankan pada keterlibatan dan kontribusi profesional muda dalam memberikan solusi dan aksi nyata untuk isu air global.
Dengan luas booth 100m2 Paviliun Indonesia mengusung tema” Recover Together Recover Stronger with Water”. Secara spesifik konten pameran yang ditampilkan dibagi menjadi enam klaster dengan masing-masing tema, yakni 1) Water Resources Conservation, 2) Food, Energy and Water Nexus, 3) Water Related Disaster, 4) Water Resource and Technology, 5) Public Participation in Water Resources Management, 6) Water Related Policy, Financing and Cooperation.
Total terdapat 80 video dan 50 poster yang ditayangkan di Paviliun Indonesia yang terdiri dari video 6 klaster konten utama, video tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), video pariwisata 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), video promosi tuan rumah Indonesia untuk WWF 2024 di Bali dan video tentang respon Indonesia dalam pengelolaan air.
Paviliun Indonesia merupakan hasil kolaborasi dari Kementerian PUPR bersama antara lain Bappenas, PT. Wijaya Karya, PT. PP, dan beberapa asosiasi profesi (KNI BB, HATHI, INACID, KAI) yang memberikan kontribusi materinya. (wst)