JAKARTA (Independensi.com) – Khotib sholat Ied Idul Fitri 1443 H Dr KH Fuad Thohari MA mengatakan selama dua tahun seluruh warga Indonesia tidak dapat melaksanakan silaturahmi dan shalat berjamaah akibat pandemi Covid-19.
“Selain itu warga Indonesia telah terdampak krisis multi dimensi mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial dan politik,” kata Fuad dalam khotbah Sholat Ied Idul Fitri di lapangan kantor Kejaksaan Agung, Jakarta yang dihadiri Jaksa Agung Burhanuddin dan jajarannya, Senin (2/5).
Namun semua itu, tuturnya, dapat dilalui secara damai hingga akhirnya pada hari ini seluruh umat Muslim dapat melangsungkan Shalat Ied bersama-sama dan tentunya berharap agar pandemi segera menjadi endemi serta kondisi dapat kembali seperti sediakala.
Dia pun menyampaikan setelah menjalani puasa Ramadhan selama satu bulan, diharapkan setiap orang kembali mendapat fitrah (kesucian) laksana bayi yang baru dilahirkan ibunya.
“Kesucian dan fitrah diri ini diharapkan juga dapat memancarkan aura positif, perasaan, pikiran, sikap dan tindakan yang bersih dalam berbagai segi kehidupan,” ucap Fuad.
Dikatakannya untuk mendapat fitrah dan kesucian, hendaknya seluruh umat dapat saling memaafkan dimana jangan sampai mendiamkan seseorang lebih dari tiga hari, menjalin silaturahmi dengan keluarga, guru, kerabat kerja, dan kerabat dekat, serta jangan merayakan Idul Fitri dengan cara haram dan dimurkai Allah.
Dia menambahkan salah satu misi utama diutusnya Rasulullah SAW di bumi ini adalah untuk menyebarkan rasa kasih sayang, kerukunan dan kedamaian.
Suasana damai itu, tuturnya, tidak hanya terhadap sesama manusia tetapi juga terhadap ciptaan Allah lainnya seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, bumi dan sebagainya.
“Misi perdamaian ajaran Islam juga tercermin dari kata Islam secara harfiah (literasi) berarti selamat, sejahtera, aman, dan damai,” ucapnya. Shalat Ied Idul Fitri berlangsung aman, lancar dan khidmat serta menerapkan protokol kesehatan. (muj)