“Kambing kita kekurangan dan domba kita surplus tinggi, jadi masyarakat yang dulu menggunakan kambing untuk kurban saat Hari Raya Idul Adha. Bisa dikonversi ke domba, karena surplus kambing di Jawa Timur besar mencapai 180 ribu,” ujarnya, Senin (30/5).
“Untuk stok kambing jelang Idul Adha tahun ini, masih kurang sekitar 120 ribu ekor. Namun untuk stok hewan kurban secara keseluruhan mulai sapi, kambing dan domba dipastikan aman untuk masyarakat Jawa Timur,” tuturnya.
Secara detail lanjut Khofifah, untuk sapi dari 5,2 juta ekor populasi (potong dan perah), terdapat ketersediaan sebanyak 441.371 ekor siap potong dan 108.136 ekor berpotensi menjadi ternak kurban.
Untuk domba dari 1,4 juta ekor populasi, ada 490.878 ekor siap potong dan 220.265 ekor potensi menjadi ternak kurban. Sedangkan untuk kambing, dari 4,3 juta ekor populasinya, hanya 161.521 ekor yang berpotensi menjadi ternak kurban.
Sementara, dalam proyeksinya untuk pemotongan kurban wilayah Jawa Timur di tahun 2022 ini, dari ketiga jenis tersebut total terdapat 432.845 ekor dengan rincian 87.965 ekor sapi, 296.349 ekor kambing dan 48.531 ekor domba.
“Perlu diingatkan kembali bahwa dengan catatan proyeksi tersebut, pemotongan domba perlu ditingkatkan dan kambing diturunkan mengingat ketersediaan kambing siap kurban menurun drastis di tahun 2022 ini,” tegasnya.
“Sapi per kemarin sore masih surplus dari prediksi kebutuhan Idul Adha 2022, tapi ini butuh pengawalan proteksi lebih ketat. Karena hewan kurban harus benar-benar sehat untuk Idul Adha nanti, seiring dengan telah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) disejumlah wilayah,” pungkasnya. (Bon)