JAKARTA (Independensi.com)-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Abdy Yuhana mengungkapkan salah satu lembaga survei menunjukkan mayoritas murid SMA di negeri ini tak percaya terhadap Pancasila.
Hal itu, ujar Abdy, karena Pancasila digunakan oleh Rezim Orde Baru sebagai ‘alat pukul’ terhadap lawan-lawan politik.
Maka ketika era reformasi muncul, Pancasila dianggap sebagai doktrin masa lalu yang layak ditinggalkan.
Hal itu dikatakan Abdy dalam talk show di NCB TV bertajuk Apakabar PANCASILA Hari Ini?, baru-baru ini.
“Konsekuensinya, Pancasila tak dijadikan Pelajaran Wajib di pendidikan dasar, menengah maupun tinggi,” ujar Abdy.
“Maka, anak-anak muda pun menjadi jauh dari Pancasila yang bagi kita sejatinya sangat penting,” tambahnya.
Sehingga, lanjut Abdy, tantangan kita kedepannya adalah bagaimana agar generasi muda kembali pada Pancasila. Khususnya di era revolusi 4.0 yang berbasis pada teknologi internet.
Apalagi, ujar Abdy, pada 2045 Indonesia akan memasuki masa yang dikenal sebagai Indonesia Emas. Dan menuju pada Indonesia Emas itu, bangsa ini akan melalui fase bonus demografi.
Di fase ini, anak-anak muda berusia produktif jumlahnya akan sangat banyak.
“Dan di fase ini, saya harap anak-anak muda kuat secara ideologi. Dalam artian mereka punya keyakinan kuat terhadap Pancasila, sebab Pancasila terbukti bisa mempersatukan bangsa yang beragam ini,” ujar Abdy. (Hiski Darmayana)
One comment
Comments are closed.