Oleh : Eddy Lahengko
JAKARTA (Independensi.com) – Setelah gagal di SEA Games 31 Hanoi Vietnam memenuhi target meraih medali emas, kini Pelatih kaliber dunia, Shin Tae Yong atau disapa STY membawa Skuadnya ke Kuwait, menatap Kualifikasi Piala Asia tahun 2023.
Skuad yang dibawah STY, gabungan pemain senior dan pemain muda yang berlaga di SEA Games di Vietnam belum lama ini
Babak penyisihan yang dilagakan di Kuwait dari tanggal 8 – 15 Juni 2022, Ricky Kambuaya dkk berada di grup A, bersama tuan rumah Kuwait, Yodania dan Nepal.
Untuk lolos babak final Piala Asia Tahun 2023, Timnas Indonesia wajib hukumnya untuk keluar sebagai juara grup. Jika hanya menempati posisi kedua, nasibnya tergantung hasil yang lain.
Pasalnya dari enam runner up hanya lima tim yang berhak melaju ke babak final.
Nah gimana nasib pasukan STY di babak kualifikasi grup A ini?, Tentu masyarakat sepakbola Indonesia sangat menaruh harapan di pundak arsitek timnas, STY memberikan yang terbaik setelah gagal di SEA Games.
Pelatih asal Korea Selatan itu membawa squad pemain pemain terbaik di ladang sepakbola nasional, melalui seleksi yang ketat, sesuai kriteria yang dia inginkan untuk memenuhi kebutuhan strategi dibabak kualifikasi ini.
Ada dua tim jazirah satu grup dengan timnas selain Nepal, yakni tuan rumah,Kuwait dan Yordania. Dua tim ini tak diragukan kekuatannya, dan tim tim dari Timur Tengah selalu menjadi momok bagi timnas kita.
Mereka melakukan pembinaan yang baik dan didukung finansil, yang kuat, sehingga tim tim nasional dari Timur Tengah ini selalu diperhitungkan dikawasan Asia, selain Korea Selatan dan Jepang.
Namun bukan berarti Timnas Indonesia adalah tim lemah, tetap saja diperhitungkan, apalagi ditangani Pelatih, kaliber dunia sekelas STY dan didukung materi pemain pemain terbaik dengan skill individu yang mumpuni.
Pasukan Merah Putih mengawali laganya menghadapi tuan rumah Kuwait, Rabu, 8 Juni malam, kemudian menantang Yordania, Minggu 12 Juni dan terakhir melawan Nepal, 15 Juni.
Mengutak atik diatas kertas peluang Timnas untuk lolos dari grup A, tentu minimal bermain imbang menghadi tuan rumah Kuwait, syukur kalau menang.
Tapi kalau kalah dari tuan rumah langkah timnas sedikit berat, dibebani harus menang dua partai sisa menghadapi Yordania dan Nepal. Itupun kemungkinan merebut posisi runner up.
Di atas kertas pula satu tiket bakal digenggam tuan rumah Kuwait.
Namun kata orang sepakbola bukan matematika, hasil akhir ditentukan diatas lapangan.
Menghadapi tuan rumah Kuwait, Malam ini yang dipentaskan di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, kemungkinan besar Sang Juru Taktik Timnas, STY bakal menerapkan strategi bertahan, kemudian melakukan serangan balik cepat ke jantung pertahanan Kuwait yang mendapat dukungan penonton fanatiknya.
Sebagai laga awal, tentu STY akan menurunkan formasi terbaik sesuai kebutuhan strategi di lapangan.
Mengawal Lini jantung pertahanan dari gempuran pemain pemain Kuwait, STY menempatkan trio, Fachruddin Aryanto, Elkan Baggot, dan Rizky Ridho, dibantu dua wing bek lincah, yang tangguh dalam bertahan dan rajin mensupport serangan ke pertahanan lawan, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.
Kedua pemain wing bek ini merumput di Malaysia dan Jepang.
Sementara lini tengah sebagai pelapis awal dari serangan lawan,dan dengan cepat mendistribusi bola ke depan daerah pertahanan lawan, akan ditempati, Ricky Kambuaya, Marc Klok, Rachmad Irianto atau Stefano Lilipaly.
Sedang di depan STY membutuhkan pemain cepat nan lincah melakukan serangan balik cepat akan diisi Witan Sulaiman , Muhammad Rafli, atau bisa juga menempatkan, Saddil Ramdani, pemain memiliki type menyerang yang baik serta lincah dalam memainkan bola.
Pemain ini merumput di Malaysia. Tidak dipungkiri pula STY menempatkan Stefano Lilipally seperti ketika menghadapi Bangladesh di Bandung baru baru ini dan Stefano menjalani tugasnya dengan baik, ada beberapa peluang diperolehnya ketika itu.
Tentu dibawah mistar, Nadeo Argawinata yang dipercayakan STY.
Itulah gambaran squad STY menghadapi tuan rumah. Tentu STY yg lebih tau pemain pemain yang lebih siap dan bugar untuk diturunkan Rabu malam ini. Demi kebutuhan strategi di lapangan.
Yang terpenting para pemain bisa mengontrol emosi. Jangan sampai terulang kejadian memalukan di semi final SEA Games Hanoi,, dua pemain timnas diusir akibat kartu merah dari wasit..
Timnas Indonesia dalam perjalanan sejarah enam kali ketemu Timnas Kuwait Dan pernah menang 2-1 atas Kuwait, ini pertemuan pertama sesuai data yang ada yakni tahun 1980 di Piala Merdeka,dengan gol salto Widodo C Putra yang menjadi fenomenal. Sisa Lima laga pertemuan, Timnas kalah telak 0-5 ,tahun 1986, dan 1-2 di tahun 2009 dan tiga laga diakhiri dengan seri, tahun 1996, tahun 2000 dan tahun 2009.
Jadi , Timnas Indonesia pernah menaklukan Kuwait. Dan pada pertemuan ke tujuh ini , semoga Ricky Kambuaya dkk mengukir sejarah lagi. Itu harapan penggemar sepakbola di tanah air.
Penulis adakah wartawan senior, pemerhati sepakbola tinggal di Jakarta.