JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Pasar Benteng Pancasila di Kota Mojokerto dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Provinsi Jawa Timur. Setelah seluruh pedagang menempati kios pasar pada tahun 2020 lalu, aktivitas jual beli Pasar Benteng Pancasila terus bergeliat sehingga mendorong perekonomian di Kota Mojokerto pasca Pandemi COVID-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Pasar Benteng Pancasila dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh). “Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” kata Menteri Basuki.
Pembangunan Pasar Benteng Pancasila mulai dikerjakan pada Januari 2020 pasca terbakar tahun 2017 silam. Dukungan infrastruktur diberikan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya atas usulan Pemerintah Kota Mojokerjo guna mendorong Pasar Benteng Pancasila sebagai salah satu destinasi belanja wisatawan yang berkunjung di kota tersebut.
Konsep pembangunan Pasar Benteng Pancasila disesuaikan dengan karakter budaya Kota/Kabupaten Mojokerto identik dengan bangunan pada masa Majapahit, yang disesuaikan dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan Pemkot Mojokerto.
Konstruksi pasar dibangun dengan desain batu bata berarsitektur Mojopahitan di atas lahan seluas 2.610 m2 dengan luas bangunan 1.992 m2. Pembangunannya dikerjakan oleh kontraktor PT Karya Bumi Indah dengan anggaran APBN sekitar Rp13 miliar digunakan untuk pekerjaan persiapan, K3, bangunan pasar kios A, B, C, dan D, gapura dan pagar, drainase, paving tempat parkir, Tempat Pengelolaan Sampah, toilet, renovasi mushola, instalansi jaringan pemadam kebakaran, rumah pompa, reservoir, dan 2 titik sumur bor.
Pasar Benteng Pancasila terdiri dari 242 kios dengan ragam dagangan seperti pakaian, sandal, sepatu, dan perlengkapan rumah tangga. Di sisi belakang pasar terdapat kios-kios yang terpusat untuk berjualam ragam kuliner. Seluruh pedagang yang menempati merupakan bagian program relokasi PKL dari Alun-Alun Mojokerto.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan sejak pemindahan pedagang PKL Alun-Alun ke Mojokerto ke Pasar Benteng Pancasila hingga pembangunan oleh Kementerian PUPR pasca terbakar, Pasar Benteng Pancasila terus menjadi magnet perekonomian di Kota Mojokerto, khususnya kawasan Jalan Benteng Pancasila yang sebelumnya kawasan persawahan sepi.
“Sekarang tidak jauh dari pasar juga sudah berdiri hotel, banyak tamu-tamu hotel yang berbelanja di Pasar Benteng. Di sekitar pasar juga terdapat usaha-usaha baru seperti pusat jajanan dan kuliner, sehingga harapan kami pasar ini menjadi salah satu tujuan pariwisata,” kata Ani Wijaya.
Menurut Ani Wijaya, sebagai upaya mendorong promosi Pasar Benteng, Pemkot Mojokerto juga kerap melaksanakan even-even di sekitar pasar, salah satunya car free day di Jalan Benteng Pancasila setiap Hari Minggu. Selain itu juga digital marketing serta penerapan sistem jual beli maupun transaksi dengan platform digital.
Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Benteng Pancasila Mardi Bima Sakti menyampaikan dengan menempati bangunan baru Pasar Benteng Pancasila yang berkonsep unik dapat menjadi daya tarik pembeli, sehingga juga meningkatkan kepercayaan diri dan semangat para pedagang, khususnya pasca Pandemi COVID-19.
“Banyak pembeli yang awalnya sekadar jalan-jalan, lihat-lihat bangunan pasar dan selfie, setelah itu belanja. Kalau pembeli merasa nyaman, pedagang juga semakin percaya diri dan semangat,” ujar Mardi. (wst)