JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Rumah Susun (rusun). Pada TA 2021 Kementerian PUPR berhasil menyelesaikan 196 tower rumah susun yang terdiri dari 7.075 unit.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Dikatakan Menteri Basuki pembangunan rusun di samping untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, santri di pondok pesantren, juga untuk TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Diharapkan dengan penyediaan hunian yang layak berupa rusun dapat memberikan kontribusi nyata bagi produktivitas ASN dalam bekerja.
Pada TA 2021 salah satu rusun yang telah rampung dibangun adalah Rusun Pemerintah Kota Tual, Provinsi Maluku. Pembangunan rusun terdiri dari 1 tower setinggi 3 lantai dengan total 44 unit bertipe 36.
Rusun yang berlokasi di Desa Fiditan, Kecamatan Pulau Dullah Utara ini dapat menampung 176 orang. Setiap unit rusun dilengkapi dengan furnitur berupa tempat tidur utama, tempat tidur susun, sofa, lemari, meja dan kursi. Rusun ini mulai dibangun pada 19 Maret 2021 dan selesai pada 15 Desember 2021 dengan anggaran Rp24,8 miliar.
Kepala BP2P Maluku Yonnes Yubilia Biring mengatakan pembangunan rusun ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian layak bagi para ASN di Pemerintah Kota Tual. “Kami harap dengan menghuni rumah yang layak dapat meningkatkan produktivitas ASN dalam bekerja,” tutupnya.
Di samping rusun, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Maluku Ditjen Perumahan juga membangun rumah khusus (rusus) padat karya tunai (PKT) beserta prasarana sarana utilitas umum (PSU) di Kota Tual. Pembangunan rusus ini sejumlah 25 unit bertipe 28. Pembangunan dimulai pada 2 September 2021 dan selesai pada 31 Desember 2021 dengan anggaran Rp4,2 miliar. (wst)