Ketua Umum DPP Lembaga Indonesia - Tiongkok (LIT) Mayjen TNI (Purn) Sudrajat (tengah) dalam The 13th Conference on ASEAN - China People to People Friendship di Jakarta, Kamis (30/6/2022). Didampingi pengurus LIT James Limenta, Hendra Widjaja, Eddy Efendi dan Kov Joko Widjaja.(dok/LIT)

Mayjen TNI (Purn) Sudrajat: China Mitra Perdagangan Terbesar dan Strategis ASEAN

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Lembaga Indonesia – Tiongkok (LIT) Mayjen TNI (Purn) Sudrajat mengatakan, ASEAN dan China telah menjadi perdagangan terbesar, mitra kerja sama paling bersemangat, dan paling substantif mitra strategis. Kedua belah pihak juga memberikan kontribusi penting untuk perdamaian, stabilitas, pembangunan dan kemakmuran di kawasan dan sekitarnya.

Ia menyatakan hal tersebut dalam acara ‘The 13th Conference on ASEAN – China People to People Friendship’ dalam zoom meeting seperti dikutip di Jakarta, Kamis 30 Juni 2022. Acara tersebut digelar dengan tuan rumah Laos-China Friendship Association.

Selanjutnya Sudrajat mengatakan, bersama-sama kita telah menjaga tujuan dan prinsip PBB Piagam dan menjunjung tinggi keadilan dan keadilan internasional. China telah tegas mendukung integrasi ASEAN dan sentralitas ASEAN di kawasan kerja sama dan telah bekerja sama dengan ASEAN untuk membentuk kawasan keluarga inklusif dan solidaritas.

Dia menyebutkan, dalam menaklukkan penyebaran pandemi Covid-19 misalnya, kami juga perlu bekerja sama dengan pihak China yang telah berhasil memproduksi berbagai vaksin yang cukup efektif dalam mencegah penyebaran virus serta dalam pengobatan penyakit virus ini.

Meski demikian, kata dia, kami berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan masyarakat dunia bisa lepas dari kegelisahan yang telah membelenggu selama beberapa tahun ini.

“Kerja sama pascapandemi juga harus diikuti dengan harmonis kerjasama di bidang ekonomi dan sosial budaya yang harus lebih ditingkatkan melalui lebih banyak kontak dan komunikasi yang intensif,” katanya.

Mengutip pernyataan Ketua KTT ASEAN-China ke-22 di Bangkok pada 3 November 2019 yang menyatakan bahwa para pemimpin ASEAN menyambut baik dukungan China untuk meningkatkan konektivitas ASEAN melalui implementasi Master Plan ASEAN Konektivitas (MPAC) 2025.

“Melalui mekanisme persahabatan, kami mendukung dan mempromosikan sinergi antara MPAC 2025 dan Belt and Road Initiative (BRI) sebagai bagian dari menghubungkan konektivitas dan melihat ke depan untuk pelaksanaan kerja sama secara terbuka, inklusif, transparan dan saling menguntungkan,” Sudrajat menambahkan.

Acara ‘The 13th Conference on ASEAN – China People to People Friendship’ diikuti sejumlah peserta di antaranya Presiden LCFA Phet Phomphiphak, Presiden Asosiasi China-ASEAN Gu Xiulian, Lin Songtian Presiden CPAFFC dan Wakil Presiden CPAFFC Yuan Mindao.

Para peserta sepakat untuk bekerja sama dalam beberapa hal di antaranya memerangi pendemi Covid-19, memulihkan kehidupan masyarakat, sinergi antara ‘Belt and Road Initiative’ dan Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 (MPAC), mendorong kerjasama internasional, bersama-sama menjaga perdamaian, stabilitas, pembangunan dan kemakmuran kawasan serta menetapkan mekanisme tindak lanjut bersama ke depan.***